
Sri Mulyani Minta Restu Suntikan Dana LPEI Rp 10 T, DPR Hanya Setujui Rp 5 T
Komisi XI DPR RI telah menyetujui pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun anggaran 2024.
Komisi XI DPR RI telah menyetujui pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun anggaran 2024.
Komisi XI DPR RI menyetujui pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada sejumlah Badan Usaha Milik Negara tahun anggaran 2024.
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI merestui penyuntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,5 triliun untuk PT Pelni (Persero).
Pelni meminta tambahan PMN sebesar Rp 500 miliar yang bersumber dari cadangan pembiayaan investasi APBN tahun anggaran 2024.
KAI melaporkan telah menerima suntikan dana tunai Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp 17,7 triliun dalam periode 2015 sampai 2022.
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA mengajukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 965 miliar.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengajukan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun.
Kementerian Keuangan mengajukan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) disingkat SMF, buka-bukaan alasan pihaknya meminta Rp 1,89 triliun penyertaan modal negara (PMN).
11 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Bank Tanah bakal menerima penyertaan modal negara (PMN) non-tunai berupa Barang Milik Negara (BMN).