
Studi Inggris: Plasma Konvalesen untuk Pasien COVID-19 Tak Efektif
Terapi plasma konvalesen kerap digunakan untuk pasien COVID-19. Namun, riset yang dipublikasikan di 'The Lancet' menunjukkan bahwa terapi tersebut tak efektif.
Terapi plasma konvalesen kerap digunakan untuk pasien COVID-19. Namun, riset yang dipublikasikan di 'The Lancet' menunjukkan bahwa terapi tersebut tak efektif.
PMI memastikan bahwa stok darah dan plasma konvalesen aman jelang Lebaran. Stok ini disebut cukup untuk mengantisipasi lonjakan kasus Corona.
Kebutuhan plasma konvalesen di 28 rumah sakit di Kota Bandung kian meningkat. Hal itu terjadi karena kasus positif COVID-19 di Kota Bandung masih terjadi.
Palang Merah Indonesia menyebutkan kriteria umum dan khusus bagi calon pendonor plasma konvalesen. Berikut selengkapnya!
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo menjadi donor plasma konvalesen pasca sembuh dari COVID-19. Lalu, apa saja persyaratan jadi donor plasma konvalesen?
Dalam plasma konvalesen terdapat dua unsur penting untuk membantu menyembuhkan pasien Corona. Yakni antibodi dan imunodulator. Seperti apa fungsinya?
Ketua Satgas Doni Monardo berbagi pengalaman melakukan donor plasma konvalesen. Doni juga menjelaskan perbedaan dengan donor darah regular (biasa).
Selain terapi plasma konvalesen, ada juga terapi plasmapheresis. Menko PMK Muhadjir Effendy pun turut meninjau bagaimana metode dari terapi plasmapheresis.
Plasma konvalesen dibutuhkan pasien COVID-19 dengan kondisi ringan, sedang hingga berat. Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut plasma konvalesen sangat penting.
Menko PMK Muhadjir Effendy mendatangi PMI Surabaya. Surabaya penyumbang plasma konvalesen terbanyak nasional. Namun kantong plasma menjadi langka.