
Kenapa WHO Tak Rekomendasikan Plasma Konvalesen untuk Covid-19?
WHO mengeluarkan rekomendasi untuk tidak menggunakan plasma konvalesen dalam mengobati pasien Covid-19. Ini alasannya.
WHO mengeluarkan rekomendasi untuk tidak menggunakan plasma konvalesen dalam mengobati pasien Covid-19. Ini alasannya.
WHO tidak merekomendasikan penggunaan plasma konvalesen untuk mengobati pasien COVID-19. Apa yang menjadi dasar keputusan tersebut? Simak di sini.
Munculnya Varian Delta menjadi tantangan tersendiri dalam pengendalian COVID-19. Masih manjurkah terapi plasma konvalesens mengatasi varian ini?
Terapi plasma konvalesen banyak dilirik untuk pasien COVID-19 bergejala berat-kritis, dipercaya menekan angka kematian. Ini sosok Dok Mo di balik terapi ini.
Sampai saat ini, terapi plasma konvalesen masih digunakan di Indonesia untuk mengobati pasien Corona. Tetapi, Dr Faheem menyebut terapi itu tidak efektif.
Dr Faheem Younus mengatakan terapi plasma konvalesen tidak efektif untuk pasien COVID-19. Padahal di Indonesia, terapi plasma konvalesen masih digunakan
Melonjaknya kasus COVID-19 di Indonesia membuat permintaan terapi plasma konvalesen juga meningkat. Simak lagi syarat pendonor plasma konvalesen!
Dari studi yang dipublikasikan The Lancet bahwa terapi plasma konvalesen dinilai tidak efektif untuk menyembuhkan pasien COVID-19. Apa kata Kemenkes soal ini?
Terapi plasma konvalesen kerap digunakan untuk pasien COVID-19. Namun, riset yang dipublikasikan di 'The Lancet' menunjukkan bahwa terapi tersebut tak efektif.
Selain terapi plasma konvalesen, ada juga terapi plasmapheresis. Menko PMK Muhadjir Effendy pun turut meninjau bagaimana metode dari terapi plasmapheresis.