
Sopir Angkot di Bandung Menyambi Pengedar 'Pil X'
Polrestabes Bandung menggagalkan peredaran pil eximer atau 'Pil X'. Ribuan butir pil tersebut hendak diedarkan seorang pemuda berprofesi sopir angkot.
Polrestabes Bandung menggagalkan peredaran pil eximer atau 'Pil X'. Ribuan butir pil tersebut hendak diedarkan seorang pemuda berprofesi sopir angkot.
Pemilik 'Pil X', R (16), bebas dari tuntutan hukum. Anak lelaki putus sekolah itu dalam pengawasan KPAID Tasikmalaya selagi rehabilitasi di pesantren.
Polisi sudah berkoordinasi dengan KPAID Tasikmalaya guna penanganan lebih lanjut terhadap pemilik 'Pil X', R (16).
Sejumlah anak korban 'Pil X' yang sempat dirawat di rumah sakit saat ini sudah kembali ke rumahnya. Kondisi empat anak terakhir yang dirawat sudah membaik.
Pil X yang digunakan oleh 12 remaja di Tasikmalaya menghasilkan efek yang bikin bulu kuduk merinding. Seperti ini efeknya jika dikonsumsi jangka panjang.
Setelah heboh obat PCC di Kendari, kini ramai dibicarakan tentang konsumsi pil X. Sebanyak 12 remaja di Tasikmalaya jadi korbannya.
Publik tanah air heboh dengan maraknya kasus penyalahgunaan obat. Korban yang mayoritas anak-anak ini mendapat sorotan dari BBPOM Bandung.
Efek minum 'Pil X' ini menyerupai pil PCC. Sebanyak 12 anak di Tasikmalaya kejang dan meracau usai telan 'Pil X'. Bahkan sebagian anak menjulurkan lidah.
Maraknya peredaran obat-obat ilegal yang berbahaya belakangan ini jadi tantangan bagi profesi apoteker. Beberapa di antaranya melibatkan tenaga apoteker.
Polisi menyebut pil eximer atau 'Pil X' yang ditelan 12 anak di Tasikmalaya bukan golongan narkotik.