
Dilema Perajin Peti Mati di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19
Permintaan peti mati meningkat tajam seiring melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Permintaan peti mati meningkat tajam seiring melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Tingginya kasus COVID di Jawa Barat menyebabkan jumlah kematian yang meningkat hal ini membuat permintaan peti mati ikut meninggkat.
Data terbaru Satgas COVID-19 Karawang, 319 orang terkonfirmasi positif. Mengantisipasi lonjakan yang meninggal, Dinas Kesehatan menambah persediaan peti mati.
Lahan di pemakaman khusus COVID-19 di TPU Pondok Kelapa disebut telah menipis. Jadi terkadang ada dalam satu peti mati diisi oleh dua jenazah sekaligus.
Di tengah lonjakan kasus COVID-19 perajin peti mati di TPI Pondok Kelapa menyebut ada peningkatan pemesanan. Hal ini membut perajin peti mati kewalahan.
Seorang perajin di Selandia Baru membuat kreasi peti mati yang tidak biasa. Peti mati yang suram dihias dengan beragam bentuk seperti Lego hingga kapal layar.
Demi konten video di YouTube, seorang YouTuber yang satu ini rela mengubur dirinya hidup-hidup di dalam peti mati. Hal itu dilakukannya selama 50 jam.
Penjualan peti mati mengalami peningkatan permintaan di masa pandemi COVID-19. Hal itu turut dirasakan para perajin peti mati di Klaten, Jawa Tengah.
Pemakaman di ujung tebing mungkin menawarkan pemandangan yang indah. Tapi sangat berisiko jika mengalami longsor, seperti yang terjadi di Italia.
Tak sedikit pelaku usaha melirik bisnis produksi peti mati saat pandemi. Pelaku usaha di Tangerang ini bahkan telah produksi 10 ribu peti mati sejak April 2020.