
Begini Keluhan Petani Tebu Soal Pembelian Gula dari Bulog Tak Lancar
Pembelian gula petani oleh Bulog di PTPN X ternyata belum berjalan lancar. Para petani mengeluhkan minimnya biaya tanam akibat keterlambatan pembayaran Bulog.
Pembelian gula petani oleh Bulog di PTPN X ternyata belum berjalan lancar. Para petani mengeluhkan minimnya biaya tanam akibat keterlambatan pembayaran Bulog.
Petani tebu mendeklarasikan pendirian Himpunan Petani Tebu Nusantara (HPTN). Deklarasi ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap kelompok berlabel petani tebu.
Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mendesak pemerintah mengevaluasi kebijakan impor raw sugar alias gula mentah.
Petani tebu se-karasidenan Kediri minta pemerintah memperhatikan nasib para petani. Mereka dirugikan dengan sistem bagi hasil yang dilakukan pabrik gula.
Kondisi pasokan gula dalam negeri berlebih atau surplus. Bahkan angka pasokan mencapai 2,4 juta ton lebih banyak dari kebutuhan.
Bank Jatim mendukung pengembangan produksi gula di Jawa Timur. Kredit yang disalurkan Bank Jatim untuk KPTR di wilayah PTPN X sebesar Rp 100,5 miliar.
Forum Petani Tebu PG Gempolkrep mengadukan nasib mereka ke DPRD Mojokerto. Mereka mengaku kesulitan biaya garap setelah perbankan enggan menyalurkan kredit.
Kemendag mewajibkan gula yang tak sesuai standar untuk digiling atau diproses ulang agar kualitasnya memenuhi standar. Siapa yang tanggung biayanya?
Pabrik gula di tanah air sebagian besar dinilai sudah terlalu tua. Akibatnya, produksi gula tak maksimal dan sulit memenuhi standar. Apa rencana pemerintah?
"Ini juga karena pabrik-pabrik gula sudah cukup tua, dari zaman Belanda," ujar Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro.