
Sudirman Said: Selisih Harga BBM Harus Disubsidi
"Jadi pada waktu menentukan harga kalau ada selisih itu masuk dalam subsidi, dan itu diurus subsidi," kata Sudirman Said.
"Jadi pada waktu menentukan harga kalau ada selisih itu masuk dalam subsidi, dan itu diurus subsidi," kata Sudirman Said.
Pertamina hendak melepas sebagian hak partisipasi (participating interest) di beberapa asetnya. Hal itu terjadi karena keuangan Pertamina tengah seret.
"Begini lah, tolong jangan dikorbankan BUMN apapun demi prestasi politik," kata Said Didu.
"Ada risiko yang sangat besar, yang harus dipilih ini harus keputusan presiden. Solusinya adalah menaikkan harga atau menaikkan subsidi," kata Said Didu.
"Kalau ini berlanjut terus maka Rp 30-40 triliun kerugian Pertamina dari penugasan itu di tahun 2018," kata Said Didu.
Pengamat Energi yang juga mantan staf khusus menteri ESDM, Said Didu menjelaskan, selisih harga tersebut lah yang menjadi beban keuangan Pertamina saat ini.
"Masalah sistem subsidi BBM ini, yang sekarang ini kan di rancang tahun 2015," kata Pengamat BUMN yang juga mantan staf khusus menteri ESDM, Said Didu.
Kondisi keuangan Pertamina dinilai sedang seret. BUMN migas itu pun berniat melego hak partisipasinya di beberapa aset. Kok bisa keuangan Pertamina seret?
"Bahwa dia sekarang ini karena harga BBM tidak naik. Tentu dia keuangannya agak seret," kata Darmin.
PT Pertamina (Persero) berencana menjual sebagian hak partisipasi asetnya. Bagaimana kelanjutannya?