
Dari Perang Dagang, Persaingan AS-China Berlanjut ke Mars
Rivalitas antara AS dan China tak ada habisnya. Dari perang dagang, persaingan dua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar itu berlanjut ke luar angkasa.
Rivalitas antara AS dan China tak ada habisnya. Dari perang dagang, persaingan dua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar itu berlanjut ke luar angkasa.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menutup pintu negosiasi perdagangan "Fase 2" dengan China karena pandemi Corona.
Lembaga negara independen AS, Federal Communications Commission (FCC) resmi menetapkan Huawei dan ZTE sebagai perusahaan asing yang mengancam keamanan nasional.
Amerika Serikat (AS) memperingatkan China agar tidak mengintervensi kerja wartawan AS yang bekerja di Hong Kong.
Perseteruan China dan AS kembali memanas usai pemerintah negeri Paman Sam memperpanjang larangan dagang terhadap Huawei dan ZTE. Pemerintah China pun meradang.
Presiden AS Donald Trump kembali mengancam China, jika negeri tirai bambu itu tidak melakukan pembelian barang pertanian di AS.
Pernyataan perusahaan ini seakan meluruskan dari bos eksekutifnya yang mengatakan sebelumnya enggan untuk CLBK dengan Google.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa 2019 bukan tahun yang mudah untuk ekonomi dalam negeri.
Google Maps mesti waspada. Sebab, Huawei dan TomTom, sebuah perusahaan navigasi dan pemetaan digital, sepakat untuk menjalin kerja sama.
Huawei mengklaim pengapalan ponsel miliknya sepanjang 2019 mencapai 240 juta unit secara global. Padahal, di tahun ini Huawei dihadapkan pada blacklist oleh AS.