
Geger Teror 'Orang Gila' dan Penganiayaan Ulama di Jabar
Geger isu penyerangan ulama di Jabar membetot perhatian publik pada awal 2018. Tercatat ada dua kasus penganiayaan pemuka agama di wilayah hukum Polda Jabar.
Geger isu penyerangan ulama di Jabar membetot perhatian publik pada awal 2018. Tercatat ada dua kasus penganiayaan pemuka agama di wilayah hukum Polda Jabar.
Asep Maftuh, penganiaya brigade PP Persis Ustaz Prawoto hingga tewas didakwa pembunuhan berencana. Asep yang alami gangguan mental hanya bisa menggeleng.
Rudiyanto diamankan polisi setelah menyerang pengasuh ponpes, Tajudin, pakai kapak. Polisi mendalami apakah pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak.
Seorang pengasuh pondok pesantren di Desa Penambangan, Balongbendo, Sidoarjo menjadi korban penganiayaan. Korban dipukul saat menjadi imam salat.
Polisi menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan Ustaz Prawoto, Komandan Brigade Persis. Kondisi kejiwaan tersangka Asep Maftuh disebut sedang normal.
Seorang ulama NU dianiaya pengamen di Kendal, Jawa Tengah. Polisi menegaskan kejadian itu murni kriminalitas.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku bingung dengan tiga kasus penyerangan ulama yang pelakunya sama-sama orang dengan gangguan jiwa.
Ketua Umum Persis Aceng Zakaria mengaku prihatin dengan teror yang menimpa ulama. Namun hikmahnya, umat menjadi bersatu jaga ulamanya.
Ribuan orang memadati kegiatan silaturahmi akbar Persis di Monumen Perjuangan (Monju). Mereka menyerukan perlawanan terhadap teror ulama.
Polda Jabar mencatat ada 15 kasus penyerangan terhadap ulama yang pelakunya diduga orang gila. Namun dari jumlah tersebut hanya dua terbukti, sisanya hoax.