
COVID-19 DKI Selalu Tinggi, Pakar Imunologi Ungkap Kemungkinannya
Kasus COVID-19 di DKI Jakarta selalu dalam urutan puncak sebaran kasus di Indonesia. Pakar ungkap faktor penting yang sebabkan hal ini terjadi.
Kasus COVID-19 di DKI Jakarta selalu dalam urutan puncak sebaran kasus di Indonesia. Pakar ungkap faktor penting yang sebabkan hal ini terjadi.
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 disinyalir jadi salah satu penyebab naiknya kasus COVID-19 di Indonesia. Kemenkes sebut tidak ganggu transisi menuju endemi.
Kehadian subvarian Omicron baru, BA.4 dan BA.5, memicu lonjakan kasus COVID-19 RI. Sampai kapan virus Corona bermutasi? Ini penjelasan pakar.
Pemerintah akan melakukan sero survei terkait penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia untuk terapkan kebijakan menjelang Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kenaikan kasus Corona cenderung terjadi karena varian baru. Dia membeberkan datanya.
Subvarian COVID-19 Omicron BA.4 dan BA.5 terdeteksi telah masuk RI. Pemkab Bogor menyiapkan ruang isolasi sebagai antisipasi lonjakan kasus.
Omicron BA.4 dan BA.5 sudah masuk ke DKI, dilaporkan ada delapan kasus. Subvarian ini disebut lebih menular, kelompok ini paling rentan terinfeksi.
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terdeteksi sudah masuk RI. Wagub DKI Ahmad Riza Patria meminta agar protokol kesehatan diperketat.
Pemerintah terus memonitor kapasitas rumah sakit (RS), obat dan oksigen untuk menghadapi masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Indonesia telah mendeteksi delapan kasus Omicron BA.4 dan BA.5, dokter paru mengingatkan masa inkubasi subvarian tersebut berkisar 1 hingga 3 hari.