
Kasus COVID-19 Masih Fluktuatif, Eks Bos WHO Bicara Puncak Omicron BA.5 di RI
Kasus harian COVID-19 Indonesia terpantau masih fluktuatif. Puncak gelombang Omicron sempat diprediksi tiba akhir Juli, apakah sudah terlewati?
Kasus harian COVID-19 Indonesia terpantau masih fluktuatif. Puncak gelombang Omicron sempat diprediksi tiba akhir Juli, apakah sudah terlewati?
Dokter di Wisma Atlet menceritakan pengalaman menangani pasien Omicron dan Delta. Ini gejala khas paling banyak ditemui saat BA.5 merebak.
Aturan PPKM Jabodetabek level 1 kembali diperpanjang oleh pemerintah. Berikut aturan lengkap PPKm Jabodetabek level 1 yang perlu diketahui.
Subvarian Omicron BA.5 kini merebak dan memicu lonjakan kasus COVID-19. Ahli imunologi menyebut, BA.5 kerap memicu gejala khas di malam hari. Seperti apa?
Ada "budaya yang sangat membedakan" di Jepang, Korea Selatan, dan Singapura, yang menurut para epidemiolog menyebabkan tingkat kematian harian COVID rendah.
Kasus COVID-19 DKI Jakarta selalu menjadi yang tertinggi dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Mengapa pasien di Wisma Atlet Kemayoran masih sedikit?
Kerap disamakan dengan gejala flu, seorang pasien yang terinfeksi BA.5 menceritakan gejala menyakitkan yang dialami empat hingga lima hari di awal terpapar.
Setelah kemunculan Omicron BA.4 dan BA.5, kini dunia dikejutkan dengan munculnya subvarian BA.2.75 'Centaurus'. Inilah ciri-ciri COVID-19 subvarian tersebut.
Kasus positif COVID-19 kian meningkat sejak ditemukan subvarian omicron baru. Saat ini BA.2.75 juga sudah masuk Indonesia, begini beda gejalanya.
Peneliti mengungkap hasil riset yang menunjukkan gejala BA.5 dinilai lebih berat. BA.5 juga disebut lebih tinggi memicu kasus reinfeksi.