
Menentang Periode Ketiga untuk Jokowi
Memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode sama saja memberi akses bagi presiden untuk membentengi diri dengan kekuasaan yang cenderung menyeleweng.
Memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode sama saja memberi akses bagi presiden untuk membentengi diri dengan kekuasaan yang cenderung menyeleweng.
"Wajar saja sikap Presiden (Jokowi) menjadi, menurut saya, emosional juga. Karena memang wacananya tidak rasional," kata Jazilul Fawaid.
"Kalau menjerumuskan begini. Pak Jokowi kan sangat care dengan citranya dia," kata Hendri Satrio.
PPP menilai pihak yang melontarkan isu jabatan presiden menjadi tiga periode memiliki kepentingan politik dalam Pilpres 2024 mendatang.
Anggota MPR Fraksi PKS Nasir Djamil menolak wacana masa jabatan presiden tiga periode. PKS juga menolak wacana pemilihan presiden melalui MPR.
"Selain punya semangat otoritarian, pengusul masa jabatan Presiden menjadi 3 periode juga punya kecenderungan berwatak koruptif," kata Lucius.
Refly Harun mengatakan perdebatan soal periode masa jabatan presiden ini tidak dikaitkan dengan masa jabatan Jokowi. Apa alasannya?
Ide presiden 3 periode jelas bertentangan dengan spirit yang melahirkan gerakan reformasi. Pelontar ide tersebut ingin memutarbalikkan agenda reformasi.
Arsul Sani menegaskan wacana masa jabatan presiden menjadi 3 periode bukan dari MPR. Usulan penambahan masa jabatan presiden, kata dia, berasal dari pihak luar.
Wapres Ma'ruf Amin enggan berpolemik soal usulan perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Ma'ruf mempersilakan usulan itu didiskusikan.