
Melimpahnya Mangga di Indramayu
Kabupaten Indramayu, dijuluki Kota Mangga, mengalami peningkatan produksi hingga 60 ton per hari. Namun, harga mangga anjlok, membuat petani resah.
Kabupaten Indramayu, dijuluki Kota Mangga, mengalami peningkatan produksi hingga 60 ton per hari. Namun, harga mangga anjlok, membuat petani resah.
Produksi mangga di Indramayu menurun gegara El Nino. Sementara itu, Kecamatan Haurgeulis menjadi penyumbang terbanyak produksi mangga.
Selama ini, Kabupaten Indramayu terkenal akan buah mangganya. Di sana, bahkan ada pohon mangga yang usianya sudah ratusan tahun.
Hasil panen yang berkurang akibat cuaca dan serangan hama, kepedihan petani mangga di Indramayu lainnya adalah harga penjualan mangga yang rendah.
Di kawasan Agro Hutan Mangga Mangunjaya Indramayu, terdapat pohon cengkir yang berusia ratusan tahun.
Hutan mangga di Desa Mangunjaya, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu kini mulai dikenal. Luasnya mencapai 250 hekater.
Mangga garifta memiliki warna merah bahkan cenderung seperti tomat. Rasanyapun manis bercampur masam.
Produksi mangga provinsi Jabar mencapai 444 ribu ton dan menempati posisi ketiga setelah Jatim sebesar 1,1 juta ton disusul Jateng 457 ton pada tahun 2021.
Kabupaten Indramayu tersohor sebagai "Kota Mangga" bukan muncul dari kisah baru. Sejarah menunjukkan mangga memang spesial bagi kawasan di Jawa Barat itu.
Kabupaten Indramayu yang tersohor sebagai 'Kota Mangga' ternyata memiliki fakta sejarah panjang. Hasil riset,Indramayu menjadi salah satu bias endemik mangga.