
Ketupat Jembut, Kuliner yang Diperebutkan saat Syawalan di Semarang
Masyarakat Jawa merayakan lebaran ketupat atau syawalan dengan tradisi unik, termasuk sajian ketupat jembut yang menarik perhatian.
Masyarakat Jawa merayakan lebaran ketupat atau syawalan dengan tradisi unik, termasuk sajian ketupat jembut yang menarik perhatian.
Selain saat Idul Fitri, masyarakat di pulau Jawa juga merayakan lebaran ketupat atau syawalan. Ada tradisi unik dengan menyajikan ketupat jembut.
Meski namanya terkesan vulgar, kupat jembut ini melambangkan rasa syukur dan kesederhanaan. Berikut kisah awal munculnya kupat jembut di Pedurungan..
Beberapa makan ini sama-sama diklaim oleh Malaysia dan Singapura. Ada pula kisah apa seseorang yang terkena tipu saat beli bubble tea.
Niko Alhakim atau yang kerap disapa Okin mencicipi ketupat jembut untuk pertama kalinya. Mendapat kiriman makanan tersebut dari penggemarnya, ini komentar Okin.
Tradisi Syawalan di bagian timur Kota Semarang tepatnya di kawasan Pedurungan kembali digelar. Nama tradisinya cukup unik yaitu Kupat Jembut.
Penglaris jualan bakso dengan hal mistis biasa dilakukan. Ada juga tradisi syawalan makan ketupat jembut dan tempe dari Indomie yang viral.
Ada tradisi syawalan makan ketupat jembut di Semarang. Kemudian ada jimat pelaris warung bakso, sampai kotoran tikus yang dimasak jadi sup di Nigeria.
Tradisi Syawalan dengan berbagi Ketupat Jembut digelar di beberapa tempat di Kota Semarang. Ketupat berisi sayur itu jadi favorit bagi warga yang merayakannya.
Pandemi virus Corona turut berdampak terhadap tradisi saat bulan Syawal di Kota Semarang. Yakni tradisi Kupat (Ketupat) Sayur atau Kupat Jembut.