Ketupat Jembut, Kuliner yang Diperebutkan saat Syawalan di Semarang

Regional

Ketupat Jembut, Kuliner yang Diperebutkan saat Syawalan di Semarang

Diah Afrilian - detikSumut
Jumat, 04 Apr 2025 12:41 WIB
Tradisi Syawalan kupat jembut di Gang 2 Pedurungan Tengah dan Kampung Jaten Cilik, Kota Semarang, Rabu (17/4/2024).
Ketupat Jembut (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Lebaran ketupat atau syawalan menjadi perayaan selain Idul Fitri di Jawa. Lebaran ketupat bagi masyarakat di Jawa merupakan salah satu rangkaian perayaan Idul Fitri yang suci.

Melansir detikFood, dalam perayaan ini ada tradisi unik yang dilakukan yaitu menyajikan ketupat jembut. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh sejumlah masyarakat di Semarang.

Seperti pada umumnya, ketupat identik pada penggunaan daun janur yang dianyam sehingga membentuk wadah untuk dimasukkan beras. Ketupat kemudian akan dimasak dalam waktu yang panjang hingga beras di dalamnya matang dan padat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagian tengah ketupat jembut ini ditambahkan sayuran berupa toge yang keluar berantakan dari sela-sela janur. Akibat penampilannya yang tak biasa, ketupat ini disebut sebagai ketupat jembut namun tidak ada kaitannya dengan istilah yang vulgar atau porno.

Mengutip dari Good News From Indonesia, ketupat jembut hanya disajikan pada saat syawalan. Untuk diketahui, syawalan atau perayaan lebaran ketupat ini ditentukan pada hari keenam dan ketujuh sejak Idul Fitri merujuk pada kalender Islam.

ADVERTISEMENT

Artikel ini sudah tayang di detikFood, baca selengkapnya di sini.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads