
Respons Warga Soal Penghapusan Mural 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit'
Penghapusan mural 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' di Bangil, Pasuruan disesalkan warga. Mural itu disebut warga justru bagus dan mempercantik pemandangan.
Penghapusan mural 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' di Bangil, Pasuruan disesalkan warga. Mural itu disebut warga justru bagus dan mempercantik pemandangan.
Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini, menilai mural 'Jokowi 404 Not Found' sah-sah saja, namun harus disertai izin. Jika tidak, menurut Faldo itu melawan hukum.
Mural 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' di Bangil, Pasuruan, dihapus Sat Pol PP karena melanggar Perda. Pembuat mural kini tengah dicari.
Mural Jokowi yang bertuliskan '404: Not Found' di Batu Ceper, Tangerang dihapus polisi setempat. Mural tersebut dianggap telah menghina presiden.
Mural 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' di Bangil, Pasuruan dihapus Sat Pol PP. Mural tersebut digambar di bangunan aset PT KAI.
Mural 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' di Bangil, Pasuruan dihapus Sat Pol PP. Apa alasan Satpol PP menghapus mural tersebut?
Mural 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' di Pasuruan ternyata dihapus Sat Pol PP. Satpol PP menyebut penghapusan dilakukan karena adanya laporan.
Sebuah mural di Pasuruan bertuliskan 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' dihapus. Mural tersebut viral setelah dihapus.
Sebuah mural 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' di Pasuruan dihapus. Penghapusan viral tersebut viral di media sosial.
Menurut Faldo, sejatinya mural berbentuk kritik boleh saja. Tetapi, jika tak ada izin, bisa dianggap melawan hukum.