
Usai Fenomena 'Dibungkam', Seniman Yogyakarta Tetap Bersuara
Setelah fenomena mural 'Dibungkam' yang menghebohkan di Yogyakarta, para seniman tetap berkarya dan bersuara.
Setelah fenomena mural 'Dibungkam' yang menghebohkan di Yogyakarta, para seniman tetap berkarya dan bersuara.
Mural Jakarta Kota Kolaborasi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menjadi korban vandalisme. Aksi ini merusak estetika mural.
Bagaimana pergerakan street art dan mural di Yogyakarta usai fenomena penghapusan mural dan represi terhadap seniman?
Pemkot Blitar menghapus mural di Jalan Moh Hatta jelang kedatangan Jokowi ke Blitar. Mural sepanjang sekitar 7 meter sebagian bertuliskan pembungkaman kritik.
Sejumlah mural bernada kritik dihapus aparat di bulan kemerdekaan, Padahal seniman mural turut berjuang mempertahankan kemerdekaan RI dengan cat dan kuasnya.
Sejumlah coret-coret berisi kritikan sempat muncul di Solo. Kini muncul lagi dengan bentuk berbeda, yakni selebaran poster yang ditempel di tempat umum.
Mural-mural di jalanan kota-kota besar Indonesia yang dihapus aparat juga dialami oleh Afghanistan.
Sebuah mural sindiran terhadap pemerintah masih eksis di Bogor. Mural itu bertuliskan PPKM kepanjangan dari 'Pelan Pelan Kita Mati' (PPKM). Akankah ini dihapus?
Saat ada mural di jalanan dihapus karena tak sesuai dengan karakter bangsa, mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo justru mendirikan kampung mural.
Pembuat mural kritik terhadap pemerintah mengaku membuat mural karena takut terkena UU ITE. Karena itu mereka memindahkan kritik dari dunia maya ke tembok.