
Kenali Gejala La Nina, Faktor Hujan Penyebab Banjir Saat Kemarau Ini
Gejala La Nina ditandai dengan naiknya suhu air laut yang mengalami pendinginan di kondisi normal. Akibatnya, curah hujan meningkat dan bisa menyebabkan banjir.
Gejala La Nina ditandai dengan naiknya suhu air laut yang mengalami pendinginan di kondisi normal. Akibatnya, curah hujan meningkat dan bisa menyebabkan banjir.
Walaupun pandemi Covid-19 sudah menunjukkan tanda-tanda melandai, tetapi saat ini pemerintah juga sedang waspada terkait kemarau basah.
Fenomenan La Nina lemah, BMKG tetap memperingatkan potensi gelombang tinggi hingga cuaca ekstrem di wilayah Bali
Menurut BMKG, bulan Juni harusnya sudah memasuki musim kemarau di Indonesia. Lantas, apa penyebab kini masih hujan di sebagian wilayah?
BMKG mendapati bulan Juni masih hujan karena penguatan kembali La Nina sejak Maret 2022. Berikut penjelasan lengkap hujan bulan Juni dari BMKG.
Cuaca ekstrem di Jawa Timur masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan. Hal ini disebabkan oleh La Nina.
Banjir melanda pantai timur Australia setelah hujan deras terus menerus mengguyur wilayah sekitar akibat fenomena La Nina.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebut fenomena La Nina masih akan bertahan hingga pertengahan tahun 2022. Artinya, potensi hujan masih ada.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati ingatkan pengelola jasa penyeberangan agar waspada dan tidak memaksakan mengangkut penumpang jika cuaca tidak memungkinkan.
Bencana tanah longsor terjadi di Kabupaten Toraja Utara, Sulsel. Bencana tersebut mengakibatkan seorang warga tewas dan ada yang terluka.