
Wabah Virus Mematikan Serang Gaza, Gejalanya Disebut Mirip COVID-19
Wabah virus baru menyebar di Jalur Gaza, terutama menyerang anak-anak. Gejalanya mirip COVID-19, namun lebih mematikan akibat malnutrisi dan blokade.
Wabah virus baru menyebar di Jalur Gaza, terutama menyerang anak-anak. Gejalanya mirip COVID-19, namun lebih mematikan akibat malnutrisi dan blokade.
Virus baru menyebar cepat di Jalur Gaza, terutama menyerang anak-anak. Krisis kesehatan parah akibat malnutrisi dan blokade memperburuk situasi.
Sistem kesehatan di Gaza berada dalam kondisi 'katastrofik'. Rumah sakit kewalahan, persediaan obat menipis, dan ancaman penyakit baru terus bermunculan.
Kabar terbaru mengungkapkan dua RS terbesar di Gaza bisa berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar. Lebih dari 100 nyawa bayi prematur terancam.
WHO mengungkapkan stok persediaan peralatan medis hingga obat-obatan di Gaza menipis. Dokter bahkan harus mengoperasi pasien tanpa anestesi.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan akan memangkas operasional dan pekerjaan. Hal ini merupakan imbas pemotongan dana dari AS.
Trump telah menandatangani perintah eksekutif 'Make America Healthy Again' yang mendorong kebijakan untuk menangani masalah kesehatan kronis warga AS.
Direktur Jenderal WHO, Tedros, mendesak Israel hentikan serangan ke rumah sakit di Gaza. Layanan medis terancam, akses kesehatan sangat dibutuhkan.
Pakistan tercekik di bawah kabut asap beracun. Krisis kesehatan semakin parah bagi penduduknya.
WHO menyebut lebih dari 1 miliar orang di dunia hidup dengan obesitas. Makanan olahan tinggi garam, gula, dan lemak menjadi pemicu utama dari krisis tersebut.