
Tangkis Ridwan Saidi, Bupati-Warga Siapkan Buku Sejarah Kerajaan Galuh
Pemkab Ciamis berencana membuat buku terkait sejarah Kerajaan Galuh. Hal itu bertujuan agar tidak ada lagi pihak yang mengusik sejarah Kerajaan Galuh.
Pemkab Ciamis berencana membuat buku terkait sejarah Kerajaan Galuh. Hal itu bertujuan agar tidak ada lagi pihak yang mengusik sejarah Kerajaan Galuh.
Hikmah dari ucapan Ridwan Saidi menyoroti soal Kerajaan Galuh sangat besar. Salah satunya desakan penggantian nama Ciamis jadi Kabupaten Galuh kembali mencuat.
Berbeda dengan Ridwan Saidi, Arkeolog Universitas Indonesia Prof. Agus Aris Munandar menilai kerajaan Galuh memiliki peninggalan otentik.
Semua narasumber yang hadir di acara 'Gelar Usik Galuh' ini tidak sependapat dengan pernyataan Ridwan Saidi.
"Mbok Bapak ke museum bawa Jan Ethes gitu lho, biar orang belajar," ujar Asep.
"Marilah kita mencintai masa lalu, siapa yang mencintai masa lalu maka masa lalu akan mencintai dirinya," kata Ridwan.
"Sebenarnya Galuh ini dari bahasa Sansekerta, inti, permata, sangat bagus sekali diyakini orang Sunda, permata," ujar Eni.
Usai menyebut kerajaan Sriwijaya fiktif, kini Ridwan Saidi menyatakan Kerajaan Galuh di Ciamis tidak ada. Pernyataannya pun jadi polemik baru.
Selain soal Ciamis, babe Saidi juga bicara soal Sunda Empire. Apa katanya?
Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meyakini Kerajaan Galuh ada sesuai tata naskah zaman dulu.