
Respons Mengejutkan Kakor Brimob saat Ditanya Soal Senjata SAGL
Kakor Brimob Irjen Murad Ismail menolak bicara soal isu senjata Stand-alone Grenade Launcher (SAGL) serta amunisi yang ditahan TNI.
Kakor Brimob Irjen Murad Ismail menolak bicara soal isu senjata Stand-alone Grenade Launcher (SAGL) serta amunisi yang ditahan TNI.
Amunisi milik Polri yang disimpan di gudang Mabes TNI tajam dan mematikan. Bahkan senjata milik Polri itu dinilai TNI memiliki kemampuan luar biasa.
TNI menyebut amunisi yang jumlahnya 5.932 butir pesanan Brimob Polri punya keistimewaan tersendiri.
Penitipan 5.932 amunisi SAGL pesanan korps Brimob Polri sudah disepakati dalam pertemuan dengan Menko Polhukam.
Polemik distribusi senjata SAGL Korps Brimob telah dinyatakan selesai. Namun, Polri tetap menganggap tak ada amunisi tajam dalam paket SAGL itu.
Polri mencatat ada tiga poin penting untuk Korps Bhayangkara yang disampaikan Menko Polhukam Wiranto. Apa saja?
Polemik senjata Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) pesanan Brimob Polri diakhiri. Syaratnya peluru tajam dititipkan di Mabes TNI.
Keputusan ini diambil dalam rapat bersama Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, dan Menhan di kantor Kemenko Polhukam.
Wakil Ketua Komisi DPR TB Hasanuddin menyebut diperlukan perbaikan aturan dan koordinasi di lingkup internal pemerintah.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengakui ada kelemahan dalam koordinasi pembelian senjata.