
Prof M Nuh Sebut Alat Tes COVID-19 Lewat Keringat Ketiak Tak Gantikan PCR
Alat tes COVID-19 lewat keringat ketiak diuji profile di RS Islam Surabaya. Ketua Yarsis, Prof M Nuh menyebut alat tersebut tidak bisa untuk menggantikan PCR.
Alat tes COVID-19 lewat keringat ketiak diuji profile di RS Islam Surabaya. Ketua Yarsis, Prof M Nuh menyebut alat tersebut tidak bisa untuk menggantikan PCR.
Alat tes COVID-19 lewat keringat ketiak diuji profile di RS Islam Surabaya. Alat i-nose c-19 itu buatan guru besar ITS, Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD.
Guru besar ITS Surabaya telah mengembangkan inovasi alat pendeteksi COVID-19 melalui bau keringat ketiak. Alat ini dinamakan i-nose c-19.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkenalkan sebuah inovasi yang menarik. Mereka membuat alat screening untuk mendeteksi COVID-19 lewat bau ketiak!
Gold standard tes COVID-19 saat ini adalah tes PCR atau kerap disebut PCR swab. Metode lain terus dikembangkan, ada yang pakai air ludah hingga bau ketiak.
Teknologi screening COVID-19 makin beragam. Setelah GeNose buatan UGM memakai sampel napas, kini ada 'i-nose c-19' buatan ITS yang memakai sampel bau ketiak!
Guru besar ITS Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD mengembangkan inovasi alat pendeteksi COVID-19 melalui bau keringat ketiak. Alat ini dinamakan i-nose c-19