
Potret Bisnis Sepeda yang Mulai Goyang
Bersepeda sempat menjadi tren saat pandemi COVID-19 melanda RI, hingga penjualan sepeda meningkat. Namun tren itu kini surut dan penjualan sepeda ikut merosot.
Bersepeda sempat menjadi tren saat pandemi COVID-19 melanda RI, hingga penjualan sepeda meningkat. Namun tren itu kini surut dan penjualan sepeda ikut merosot.
Beginilah suasana akhir pekan di Jl Malioboro tepatnya di Titik Nol KM Yogyakarta. Ada keriuhan flashmob hingga bagi-bagi jamu gratis.
Dua pesepeda asal Sidoarjo, bersepeda dari Surabaya ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Aksi ini mereka lakukan untuk merayakan kemerdekaan Indonesia.
Organisasi Satya Bumi dan Komunitas Chemonk dan Kamerawan Jurnalis bersepeda membawa boneka orang utan. Hal ini dalam rangka memperingati orang utan sedunia.
Kapolres Lamongan punya cara khusus untuk menjaga kebugaran tubuh sekaligus memantau keamanan. Salah satunya dengan gowes pagi.
Kegiatan olahraga bersepeda terus marak di kalangan masyarakat Indonesia. Sampai hadir kegiatan gowes sepanjang 90 KM.
Seorang kakek berusia 89 tahun rela menempuh perjalanan panjang dengan bersepeda demi bisa menemui anaknya. Adapun jaak yang ditempuh mencapai 600 kilometer.
Mudik tidak hanya dilakukan menggunakan mobil dan motor. Veri Sanovri, pemudik asal Serpong memilih mudik dengan sepeda meski tujuannya jauh yakni Palembang.
Warga Bandar Lampung Abdul Rahman Yuni Siswanto akhirnya tiba di Tanah Suci setelah gowes selama 7 bulan. Ia pun menunaikan umrah.
Gowes bareng dalam rangka memeriahkan HUT Ke-74 BTN mengusung tema besar Membangun Peradaban dan Masa Depan Bangsa dan diikuti oleh kurang lebih 500 orang.