.webp)
Gowes memperingati Hari Santri di Mojokerto diikuti sekitar 1.000 peserta. Uniknya, seluruh peserta mengayuh sepeda masing-masing sambil memakai busana muslim.
Ratusan peserta gowes menempuh rute sekitar 11,2 Km, yakni dari kantor Wali Kota Mojokerto di Jalan Gajah Mada hingga lapangan Ponpes Al Amin Desa Ngingasrembyong, Sooko, Mojokerto. Jajaran Forkopimda Mojokerto Raya memimpin rombongan pesepeda ini.
Antara lain Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto, Pj Wali Kota Moh Ali Kuncoro dan Pjs Bupati Akhmad Jazuli. Sama dengan ratusan peserta lainnya, mereka juga memakai busana muslim layaknya santri. Ini melambangkan kepedulian terhadap nilai-nilai Islam di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sejarah Hari Santri Nasional, Ini Maknanya! |
"Kegiatan ini wujud sinergitas Polri dengan semua elemen masyarakat. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin sehingga dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," jelas Ihram dalam sambutannya, Minggu (20/10/2024).
Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro menuturkan, gowes ini digelar untuk menghargai perjuangan para santri dalam perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Olahraga massal ini sekaligus guna memperkuat silaturahmi masyarakat.
"Gowes ini tidak sekadar olahraga, tapi juga ajang kebersamaan yang mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan peran santri dalam sejarah bangsa," terangnya.
Menariknya lagi, Gowes Hari Santri Nasional ini dimeriahkan dengan pengundian hadiah utama berupa 1 paket umrah atau uang tunai Rp 25 juta.
Pjs Bupati Mojokerto Akhmad Jazuli mengajak masyarakat memaknai peringatan Hari Santri Nasional sebagai upaya menghidupkan kembali semangat perjuangan para santri dalam membela negara dan agama.
"Mari kita jadikan momentum ini untuk meningkatkan kualitas diri dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat," tandasnya.
(abq/fat)
