
Pengamat: Konsolidasi Bisnis Gojek Hadapi Pandemi Tepat & Wajar
Prof Rhenald Kasali menilai langkah Gojek melakukan konsolidasi bisnis merupakan strategi yang tepat.
Prof Rhenald Kasali menilai langkah Gojek melakukan konsolidasi bisnis merupakan strategi yang tepat.
Kabar mengejutkan datang dari decacorn dalam negeri, Gojek Indonesia. Perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi tersebut melakukan PHK ke 430 karyawan.
Penutupan layanan GoLife oleh Gojek menjadi akhir dari layanan itu. Kisahnya dulu dibuka dengan spin off untuk menjadikan Gojek sebagai sebuah super apps.
Gojek ingin fokus pada bisnis inti (core business) sebagai perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi.
Andre Soelistyo dan Kevin Alwin yang keduanya sama-sama menjabat CEO Gojek telah memberikan penjelasan panjang lebar pada karyawan Gojek soal keputusan itu.
Gojek melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap 430 karyawannya. Mayoritas yang di-PHK berasal dari divisi terkait dengan GoLife dan GoFood Festival.
Dua kabar mengejutkan datang dari Gojek. Perusahaan besutan Nadiem Makarim ini menutup layanan GoLife serta melakukan PHK 430 karyawannya.
Gojek ingin fokus pada bisnis inti (core business) sebagai perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi.
Gojek menutup layanan GoLife sebagai dampak pandemi COVID-19. Para mitra GoLife diberikan bantuan pelatihan dan dana tunai.
Dampak dari pandemi Corona terhadap bisnis, Gojek mem-PHK 430 karyawan dan menutup GoLife. Namun, pengguna masih bisa memakainya sampai 27 Juli 2020.