
Jelang High Season, Pengusaha Hotel di Gili Trawangan-Meno Dibayangi Air Mati
Para pengusaha hotel di Gili Trawangan dan Gili Meno, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), was-was akan air mati saat high season terjadi.
Para pengusaha hotel di Gili Trawangan dan Gili Meno, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), was-was akan air mati saat high season terjadi.
Pengusaha hotel di Gili Trawangan dan Gili Meno khawatir air mati saat high season. Mereka minta kepastian pasokan air jelang libur akhir tahun.
Pemkab Lombok Utara mewacanakan pembangunan fasilitas kesehatan (faskes) bertaraf internasional di Gili Trawangan.
Masyarakat Gili Trawangan dan Gili Meno khawatir krisis air bersih setelah izin PT TCN dicabut. Mereka berharap solusi jangka panjang segera ditemukan
Krisis air bersih di Gili Trawangan dan Gili Meno, Lombok Utara, dikeluhkan wisatawan. Sejumlah turis bahkan membatalkan booking penginapan di kawasan tersebut.
Krisis air tawar bersih di Gili Trawangan dan dua lainnya memang memiliki dampak yang serius. Sudah ada turis yang membatalkan pesanan karena keterbatasan itu.
Pemprov NTB minta KKP tinjau ulang pencabutan izin PT TCN. Krisis air di Gili Trawangan dan Meno dapat berdampak pada pariwisata dan kebutuhan masyarakat.
Krisis air bersih di Gili Trawangan dan Gili Meno menyebabkan pembatalan pemesanan hotel, merugikan pengusaha. Pemprov NTB mencari solusi untuk masalah ini.
Masalah air tawar di tiga gili utama Lombok masih belum mendapat titik terang. Kini masalah itu telah merembet ke penghasilan hotel dan restoran.
Industri hotel dan restoran di tiga gili Lombok merugi akibat krisis air. Penutupan izin pengeboran menyebabkan kerugian puluhan juta dan ancaman PHK.