
Tantangan GeNose Buatan UGM, Masuk ke Ekosistem Deteksi COVID-19
GeNose akan terus dikembangkan hingga mendapatkan pengakuan. Tantangan GeNose, bagaimana alat ini bisa masuk ke dalam ekosistem pendeteksi COVID-19
GeNose akan terus dikembangkan hingga mendapatkan pengakuan. Tantangan GeNose, bagaimana alat ini bisa masuk ke dalam ekosistem pendeteksi COVID-19
GeNose disebut tidak optimal terhadap bebauan. Maka orang yang akan dites direkomendasikan untuk tidak makan makanan menyengat seperti petai hingga jengkol.
GeNose mengidentifikasi virus Corona dengan cara mengambil sampel embusan napas yang dimasukkan dalam kantong plastik khusus.
GeNose atau alat pendeteksi COVID-19 buatan UGM baru saja mendapatkan izin dari Kemenkes. Alat ini bukan sebagai pengganti PCR. Berikut penjelasannya...
Berikut cerita awal mula alat GeNose tercipta. Simak video berikut!
Para peneliti di UGM mengembangkan alat pendeteksi COVID-19 yang menggunakan sampel napas. Alat bernama GeNose ini disebut bisa membantu proses screening.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berminat menggunakan GeNose buatan UGM dalam penanganan COVID-19. Rencananya Jateng akan memesan 10 unit terlebih dahulu.
Alat deteksi COVID-19 GeNose telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan dan sudah bisa diproduksi. Ditegaskan, fungsi alat ini adalah untuk screening.
Alat tes Corona GeNose diklaim memiliki sensitivitas hingga 97 persen. Wamenkes soroti uji validasi tes Corona GeNose, ini katanya.
Alat deteksi COVID-19 GeNose telah mendapat izin edar dari Kemenkes. Ditegaskan, alat ini berfungsi untuk skrining dan tidak mendeteksi virus secara langsung.