
Pakar UGM Ungkap Bahayanya Topi Awan Bagi Penerbangan, Ini Penjelasannya
Pakar Iklim UGM Dr Emilya Nurjani mengungkap topi awan atau awan Lenticularis bukan pertanda bencana tapi bisa bahayakan penerbangan. Begini penjelasannya.
Pakar Iklim UGM Dr Emilya Nurjani mengungkap topi awan atau awan Lenticularis bukan pertanda bencana tapi bisa bahayakan penerbangan. Begini penjelasannya.
Awan lentikular muncul bersamaan di 7 gunung di Jawa hari ini. BMKG mengingatkan potensi turbulensi. Namun sejauh belum ada peringatan bahaya penerbangan.
Warga Mojokerto dibuat takjub oleh keindahan awan lentikularis di atas Gunung Welirang dan Anjasmoro, Kamis (5/11/2020). Gunung tersebut seperti memakai topi.
Warga yang tinggal di desa kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi di Klaten menyebut fenomena itu dibarengi dengan cuaca cerah.
Gunung Lawu pagi tadi menyuguhkan pemandangan indah dengan awan bertumpuk bak topi. Awan yang nampak seperti topi tersebut merupakan awan Lenticularis.
Seperti di Gunung Lawu dan Merapi, awan berbentuk seperti topi juga terjadi di di Gunung Merbabu hari ini. Begini cerita warga di lereng Merbabu.
"Pertanda keberadaan gelombang gunung. Gelombang gunung ini akan dapat menyebabkan terbentuknya turbulensi yang berbahaya bagi penerbangan," penjelasan BMKG.
Fenomena awan berbentuk seperti topi terjadi di sekitar Gunung Lawu, Tawangmangu, Jateng. Fenomena unik ini tertangkap kamera dan ramai dibahas di media sosial.