
Menkes Bakal Coret Oseltamivir untuk COVID-19, Gara-gara Varian Delta?
Salah satu obat antivirus yang banyak diburu untuk isoman COVID-19, Oseltamivir, nampaknya bakal ditinggalkan. Menkes akan menggantinya dengan Fapivirafir.
Salah satu obat antivirus yang banyak diburu untuk isoman COVID-19, Oseltamivir, nampaknya bakal ditinggalkan. Menkes akan menggantinya dengan Fapivirafir.
Menkes sebut obat-obat COVID-19 seperti Azitromisin, Favipiravir dan Oseltamivir bisa diproduksi dalam negeri. Sementara 3 obat lainnya bergantung pada ekspor.
Kebutuhan obat untuk COVID-19 meningkat 12 kali lipat. Kemenkes mempersiapkan sejumlah strategi dalam mengupayakan ketersediaan obat yang dibutuhkan masyarakat.
Kebutuhan obat terapi COVID-19 meningkat sebesar 12 kali lipat, Menteri Kesehatan RI mengatakan perlu waktu 4-6 minggu untuk persiapan memenuhi kebutuhan obat.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan obat Favipiravir akan menggantikan peran Oseltamivir sebagai obat antivirus.
Menkes memaparkan perubahan rekomendasi obat antivirus untuk pasien COVID-19 dari oseltamivir menjadi favipiravir. Apa pertimbangannya?
Di antara sederet obat yang dicari Jokowi di apotek baru-baru ini, ada dua obat antivirus yang sedang ngehits. Keduanya adalah Oseltamivir dan Favipiravir.
Momen Jokowi mendatangi apotek di Bogor viral baru-baru ini. Ia menanyakan obat-obat antivirus terkait COVID-19 seperti oseltamivir meski sebagian besar kosong.
Presiden Jokowi mengecek langsung ketersediaan obat dan vitamin untuk terapi COVID-19 di sebuah apotek di Bogor. Berikut percakapannya dengan penjaga apotek.
Presiden Jokowi menelepon Menkes Budi. Jokowi menelepon Budi usai mendapati stok obat terapi COVID-19 di sebuah apotek di Bogor kosong.