
Viral Kuku Penyintas COVID Menyala di Bawah Sinar UV, Ini Kata Kemenkes
Heboh di media sosial kuku penyitas COVID-19 menyala di bawah sinar UV, disebut efek dari mengkonsumsi antivirus Favipiravir. Begini penjelasan Kemenkes.
Heboh di media sosial kuku penyitas COVID-19 menyala di bawah sinar UV, disebut efek dari mengkonsumsi antivirus Favipiravir. Begini penjelasan Kemenkes.
Favipiravir merupakan obat antivirus yang sudah dipakai untuk pengobatan COVID-19 di Indonesia. Lantas, apakah obat ini aman bagi ibu menyusui?
Pasien bergejala ringan umumnya akan mendapatkan obat favipiravir dari Kemenkes melalui telemedicine. Lantas, berapa aturan dosis favipiravir untuk Omicron?
Menkes Budi memastikan stok obat-obatan, termasuk antivirus untuk pasien COVID-19 sudah lengkap. Ia menegaskan agar masyarakat tidak menimbunnya di rumah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mematenkan dua obat COVID-19 yakni Favipiravir dan Remdesivir.
Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang pelaksanaan paten oleh pemerintah terhadap obat Remdesivir dan Favipiravir.
Salah satunya obat Acterma dijual dengan harga Rp 40 juta per boks, di mana harga normalnya adalah Rp 1,6 juta per boks.
Total ada 24 pelaku yang ditangkap terkait penimbunan obat terapi COVID-19. Dua di antaranya perawat dan apoteker.
Salah satu obat antivirus yang banyak diburu untuk isoman COVID-19, Oseltamivir, nampaknya bakal ditinggalkan. Menkes akan menggantinya dengan Fapivirafir.
Menkes sebut obat-obat COVID-19 seperti Azitromisin, Favipiravir dan Oseltamivir bisa diproduksi dalam negeri. Sementara 3 obat lainnya bergantung pada ekspor.