
Pemicu Emotional Eating, Dialami Saykoji Sebelum Berhasil Pangkas 35 Kg
Sebelum menjalani pola hidup sehat, Saykoji menyebut dirinya sebagai emotional eater yang makan sesuai suasana hatinya. Apa pemicunya?
Sebelum menjalani pola hidup sehat, Saykoji menyebut dirinya sebagai emotional eater yang makan sesuai suasana hatinya. Apa pemicunya?
Makan karena emosi atau stress, yang biasa disebut stress eating, dialami banyak orang. Untuk menghentikan kebiasaan itu, pakar mengungkap 7 caranya.
Lapar bisa dibedakan jadi lapar fisik dan lapar emosional. Kenali tanda lapar fisik yang berarti kamu lapar sesungguhnya.
Saat galau, orang akan mengatasinya dengan makan. Kecenderungan ini dinamakan emotional eating, efeknya bisa obesitas, lho! Berikut tips mengontrolnya.
Pikiran penat ternyata bisa membuat Bunda makan banyak tanpa disadari lho. Yuk, simak cara mengatasi hal tersebut agar tidak membuat berat badan bertambah.
Jika Bunda atau anggota keluarga lain sudah terlanjur mengidap emotional eating, segera lakukan penanganan ini.
Emotional eating atau makan secara emosional kebanyakan didapati pada orang dewasa. Eits, jangan salah, anak-anak juga bisa kena lho, Bun.
Ngemil tak sepenuhnya salah, namun ngemil terus-terusan bisa picu kegemukan. Ini triknya agar terhindar dari ngemil bersifat emosional itu.
Bunda dan keluarga wajib banget tahu nih tanda-tanda emotional eating
Banyak yang mengalihkan stres dengan makan banyak. Padahal, pada saat itu belum tentu perut terasa lapar dan harus diisi.