
Sultan HB X Lontarkan Sinyal Bahasa Daerah Punah 75 Tahun Mendatang
"Jangan disesali jika 75 tahun ke depan atau tiga generasi, bahasa itu akan terancam punah," ujar Sultan HB X terkait kondisi bahasa daerah yang tak terawat.
"Jangan disesali jika 75 tahun ke depan atau tiga generasi, bahasa itu akan terancam punah," ujar Sultan HB X terkait kondisi bahasa daerah yang tak terawat.
Upaya digitalisasi aksara nusantara kembali menyita perhatian dari badan kebudayaan PBB, yaitu UNESCO. Kesempatan bahasa daerah dari Indonesia bisa mendunia.
Upaya mendigitalisasi naskah kuno di Asia Tenggara gencar dilakukan, khususnya terhadap manuskrip-manuskrip yang disimpan oleh masyarakat Indonesia.
Upaya untuk melestarikan budaya lokal terus dilakukan. Dukungan dari pemerintah daerah hingga pusat mengalir deras.
Pandi dalam melakukan digitalisasi aksara nusantara mendapat dukungan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Aksara hasil warisan nenek moyang terus diupayakan tetap hidup di tengah penggunaan aksara latin. Aksara Lontara yang bagian dari nusantara pun didigitalisasi.
Digitalisasi aksara nusantara diyakini sebagai kunci untuk tetap menghidupkan warisan nenek moyang.
Upaya Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) digitalisasi aksara daerah terus berlanjut kali ini giliran aksara Lontara.
Langkah ini sebagai cara digitalisasi aksara daerah agar tidak mudah dimakan zaman, seiring lebih banyak penggunaan aksara latin di kegiatan sehari-hari.
Upaya digitalisasi aksara daerah terus digalakkan. Kali ini giliran aksara Bali yang diharapkan bisa digitalisasi dan diakses di perangkat mobile.