
Demo Buruh di DPR Ricuh Usai Massa Terobos Kawat Berduri
Aksi demo Partai Buruh di depan Gedung DPR RI di Jakarta Pusat, ricuh. Kericuhan terjadi usai sejumlah massa mencoba menerobos kawat berduri
Aksi demo Partai Buruh di depan Gedung DPR RI di Jakarta Pusat, ricuh. Kericuhan terjadi usai sejumlah massa mencoba menerobos kawat berduri
Polda Metro menerima pemberitahuan rencana demo Partai Buruh di depan DPR RI, Jl Gatot Subroto, Rabu (15/6) besok. Demo diikuti sekitar 2.000 peserta aksi.
Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Mayjen menyambangi massa buruh di depan Gedung DPR, Jakpus. Kapolda dan Pangdam menyapa massa hingga membelikan bakso.
Massa buruh menggelar demo tolak UU Cipta Kerja di gedung DPR RI, Jakpus. Di sela aksi, massa menggelar salat Zuhur berjemaah di tengah guyuran hujan.
Massa dari berbagai elemen buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta. Dalam aksi itu massa buruh menuntut pencabutan omnibus law.
Massa buruh memenuhi depan Gedung DPR RI, untuk menyampaikan pendapat. Aparat keamanan pun meminta buruh untuk menaati protokol kesehatan selama demo.
Polisi pun mengimbau agar massa buruh tidak unjuk rasa. Hal ini untuk mencegah munculnya klaster baru pandemi Corona.
Pihak kepolisian mengantisipasi rencana unjuk rasa massa buruh di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Pengamanan di sekitar lokasi pun diperketat.
"Kita bagi dua sisi kanan untuk ormas buruh dan mahasiswa. Yang sebelah kiri ormas Islam," kata AKBP Wiraga.
Massa dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak omnibus law Cipta Lapangan Kerja. Berikut respons Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko.