
APBN 2021 Tekor Rp 783 Triliun!
Sri Mulyani menyampaikan APBN 2021 defisit Rp 783,7 triliun atau 4,65% dibandingkan produk domestik bruto (PDB) nasional.
Sri Mulyani menyampaikan APBN 2021 defisit Rp 783,7 triliun atau 4,65% dibandingkan produk domestik bruto (PDB) nasional.
Pemerintah optimistis defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 akan lebih kecil dari target yang ditetapkan sebelumnya
Kementerian Keuangan mencatat defisit alias tekor APBN hingga semester I-2021 atau periode Januari-Juni mencapai Rp 283,2 triliun.
BPK menaruh perhatian besar terhadap defisit APBN, pemerintah diminta untuk memikirkan bagaimana cara menurunkan defisit APBN ke 3% pada 2023.
Pandemi mengajarkan kita bahwa kolaborasi menjadi kunci dalam mempercepat suatu penanganan krisis.
Pemerintah menyebut tahun depan masih akan terjadi defisit anggaran. Hal ini karena penerimaan negara disebut masih lebih rendah dibandingkan belanja.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan APBN banyak negara mengalami peningkatan defisit di tengah pandemi Corona alias COVID-19.
Untuk menambal defisit pemerintah akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) dengan nilai Rp 900,4 triliun.
Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir Juni 2020 APBN defisit RP 257,8 triliun atau 1,57% terhadap PDB.
LKPP tahun 2019 telah mendapatkan Opini WTP dari BPK RI. Anggaran pemerintah pusat pun mengalami defisit sebesar Rp 348,65 triliun. Begini rinciannya.