
Tahun Depan Anggaran Negara Diramal Masih Defisit
Pemerintah menyebut tahun depan masih akan terjadi defisit anggaran. Hal ini karena penerimaan negara disebut masih lebih rendah dibandingkan belanja.
Pemerintah menyebut tahun depan masih akan terjadi defisit anggaran. Hal ini karena penerimaan negara disebut masih lebih rendah dibandingkan belanja.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan APBN banyak negara mengalami peningkatan defisit di tengah pandemi Corona alias COVID-19.
Untuk menambal defisit pemerintah akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) dengan nilai Rp 900,4 triliun.
Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir Juni 2020 APBN defisit RP 257,8 triliun atau 1,57% terhadap PDB.
LKPP tahun 2019 telah mendapatkan Opini WTP dari BPK RI. Anggaran pemerintah pusat pun mengalami defisit sebesar Rp 348,65 triliun. Begini rinciannya.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut peningkatan angka defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
Untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pemerintah telah melakukan penambahan biaya menjadi Rp 695,2 triliun dari sebelumnya Rp 677,2 triliun.
Pemerintah telah memperlebar defisit APBN tahun 2020 menjadi 6,34% atau setara Rp 1.039,2 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan postur APBN tahun anggaran 2021 masih didesain defisit.
Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu mengumumkan adanya proyeksi defisit atau tekor APBN 2020 yang semakin melebar.