
Tentang Tutupnya GAP: Dari Pesta Diskon Hingga Nasib Karyawan
Setelah GAP di Pondok Indah Mall (PIM) kali ini giliran outlet di Grand Indonesia yang akan ditutup.
Setelah GAP di Pondok Indah Mall (PIM) kali ini giliran outlet di Grand Indonesia yang akan ditutup.
Tahun ini bisa jadi tahun yang berat bagi perusahaan ritel di RI. Sebab, banyak perusahaan ritel yang menutup sebagian toko atau bahkan sampai gulung tikar.
Saat ini para pelaku ritel cenderung menahan ekspansi. Pengusaha kini lebih selektif mencari tempat untuk membuka cabang baru.
Fenomena penutupan toko ritel terus berlanjut. Setelah Matahari, Lotus dan Debenhams, kini menyusul GAP yang mengurangi jumlah tokonya.
Beberapa perusahaan ritel tengah melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah outlet. Harusnya ini menjadi peringatan bagi pemerintah.
Hingga saat ini terdapat sekitar 1.200 pegawai di sektor ritel yang nasibnya belum jelas usai banyaknya toko serba ada (toserba) alias ritel yang tutup.
CEO Sogo Department Store, Handaka Santosa buka-bukaan soal penutupan Lotus dan Debenhams.
Banyak Toserba atau toko ritel yang tutup belakangan ini lebih dikarenakan strategi bisnis para pengusaha, agar bisnisnya tetap berjalan dengan baik.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memastikan, banyaknya ritel yang tutup bukan karena daya beli masyarakat yang lesu.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey membeberkan terkait banyaknya toko serba ada (toserba) atau ritel yang berguguran.