
Kemunculan Kembali Buaya Berkalung Ban Setelah Lama Hilang
Buaya berkalung ban tiba-tiba kembali muncul setelah lama menghilang. Sang reptil muncul di titik yang diduga sarangnya di Sungai Palu, Palu, Sulawesi Tengah.
Buaya berkalung ban tiba-tiba kembali muncul setelah lama menghilang. Sang reptil muncul di titik yang diduga sarangnya di Sungai Palu, Palu, Sulawesi Tengah.
Lama dicari dan belum bisa ditangkap, buaya berkalung ban kembali menampakkan diri. Buaya tersebut dilaporkan kembali muncul di Sungai Palu, Sulteng.
Forrest Galante akan resmi bergabung dalam satgas penyelamatan buaya berkalung ban. Malam ini, ia bersama timnya melakukan pemantauan di Sungai Palu.
"Mungkin dia di Palu hanya sekitar 2 atau 4 hari saja. Mohon doa dan dukungannya agar kami bisa melepas ban motor itu,"ucap Haruna.
Matt Wright, pemerhati reptil dari Australia, kembali ke Palu untuk menyelematkan buaya berkalung ban bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng.
Roti buaya adalah sesuatu yang biasa. Tapi roti buaya berkalung ban, tentu tidak umum dan menarik rasa penasaran untuk dimakan.
Popularitas buaya berkalung ban di Palu naik seiring pemberitaan yang dilakukan di media. Situasi ini dilihat memiliki potensi ekonomi.
Viralnya buaya muara berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Tengah dimanfaatkan pengusaha roti Abraham. Abraham membuat roti buaya berkalung ban yang laku keras
Ahli reptilia asal Australia, Matt Wright, juga tengah kembali ke negeri asalnya. BKSDA Sulteng memastikan pencarian terhadap buaya berkalung ban lanjut.
Evakuasi yang dilakukan oleh tim penyelamat Buaya dari BKSDA Sulteng dan NTT, Polairud serta ahli buaya asal Australia, Matt Wright pada Minggu belum berhasil.