
Penyaluran Daging Kurban Gunakan Besek Bambu-Daun Pisang
Demi menjaga lingkungan, NU Care-Lazisnu di program kurban Mahabbah Berqurban 1445 H/2024 M mendistribusikan daging kurban dengan besek bambu dan daun pisang.
Demi menjaga lingkungan, NU Care-Lazisnu di program kurban Mahabbah Berqurban 1445 H/2024 M mendistribusikan daging kurban dengan besek bambu dan daun pisang.
Berbeda dari biasanya, salah satu pembagian daging kurban di Jakarta ini menggunakan besek bambu. Ini potretnya.
Jelang Idul Adha 1445 Hijriah, orderan besek yang diterima perajin Jombang ini melimpah hingga cuan Rp 7 juta sebulan.
Menjelang Hari Raya Idul Adha perajin besek dan pisau kebanjiran pesanan. Perajin harus bekerja ekstra untuk memenuhi permintaan tersebut. Begini kesibukannya.
Belasan ibu rumah tangga di Kabupaten Pasuruan menggeluti kerajinan besek bambu. Mereka menghasilkan uang tambahan untuk menyokong kebutuhan sehari-hari.
Besek atau wadah dari bambu yang tak punyai harga jual tinggi, disulap pasutri Kota Probolinggo jadi barang menarik. Hasilnya, bisa meraup untung jutaan rupiah.
Panitia kurban Masjid Al Latief Kota Bandung menggunakan 1.500 wadah dari anyaman bambu atau besek dalam membagikan daging kurban ke para penerima (mustahik).
Penggunaan plastik sudah dilarang di sejumlah wilayah di Indonesia, sehingga untuk membungkus daging kurban menjadi dipertanyakan apa yang baik untuk digunakan.
Hari ini masih banyak Muslim yang berkurban dan membagikan daging kurban. Tak memakai kantong plastik kini diipakai wadah alami dan tradisional.
Untuk ramah lingkungan, kebanyakan orang beralih dari plastik ke daun atau besek bambu untuk membungkus daging kurban. Bagaimana yang baik menurut ahli?