Order Besek Kurban Melimpah, Perajin Jombang Ini Cuan Rp 7 Juta Sebulan

Order Besek Kurban Melimpah, Perajin Jombang Ini Cuan Rp 7 Juta Sebulan

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Sabtu, 08 Jun 2024 05:01 WIB
pengusaha besek cuan jelang idul adha
Perajin besek di Jombang cuan jelang Idul Adha (Foto: Enggran Eko Budianto)
Jombang -

Susanti (38) kebanjiran order besek untuk wadah daging hewan kurban saat Hari Raya Idul Fitri. Perajin besek di Desa Kertorejo, Ngoro, Jombang ini mampu meraup cuan Rp 7 juta dalam sebulan.

Satu bulan menjelang Hari Raya Idul Adha, Susanti fokus mengerjakan 7.000 besek khusus wadah daging hewan kurban. Pesanan sebanyak itu datang dari Krian, Sidoarjo dan Ponpes Tebuireng, Jombang.

Untuk wadah daging hewan kurban, besek yang ia produksi berukuran 15x15 cm dan 18x18 cm. Ia dibantu 15 orang pekerja untuk menuntaskan pesanan tepat waktu. Kapasitas produksinya pun digenjot hingga 250 besek/hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu orang saya target menghasilkan 50 besek dalam 3 hari," terangnya kepada wartawan di rumahnya, Jumat (7/6/2024).

pengusaha besek cuan jelang idul adhaOrder Besek Kurban Melimpah, Perajin Jombang Ini Cuan Rp 7 Juta Sebulan (Foto: Enggran Eko Budianto)

Meski dibantu 15 orang yang notabene keluarga sendiri, Susanti mengaku kuwalahan mengerjakan order yang terus datang. Saat ini, ia berpacu dengan waktu memenuhi pesanan 7.000 besek yang belum tuntas. Khususnya besek ukuran 15x15 cm.

ADVERTISEMENT

"Para reseller saya setop sementara sejak kemarin, kami tidak melayani reseller dulu. Kalau pesanan 100-200 masih mampu melayani. Kalau ribuan sudah tidak mampu," ungkapnya.

Besek buatan Susanti berbahan bambu apus dari Wonosalam, Jombang. Produksinya masih tradisional dan manual. Bambu yang diiris menjadi kulitan dikeringkan lalu dianyam jadi besek.

"Saya pakai bambu apus karena lebih ulet, tahan panas, tidak mudah putus," jelasnya.

Bisnis besek ini diwarisi Susanti dari orang tuanya sejak 5 tahun lalu. Permintaan besek dan harganya mulai naik justru ketika Pandemi COVID-19.

Kalau sebelumnya pemasaran beseknya hanya di pasar-pasar tradisional, kini marketnya meluas ke rumah makan, perorangan untuk hajatan, pondok pesantren, serta instansi pemerintah.

Besek buatan istri Harianto (44) ini cukup terjangkau. Besek untuk wadah daging hewan kurban ia patok Rp 2.500 ukuran 15x15 cm dan Rp 3.500 ukuran 18x18 cm.

Omzetnya dari order 7.000 besek saja mencapai Rp 21 juta hanya dalam sebulan.

"Khusus permintaan besek untuk kurban, saya ambil untung Rp 10.000/10 besek. Keuntungan saya sekitar Rp 7 juta," tandasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads