
Ayam Goreng Widuran Dilaporkan ke Polisi, Pernah Jadi Menu Pengajian
Ayam Goreng Widuran sudah boleh buka lagi. Namun, rupanya perkara masih berlanjut dengan munculnya laporan ke polisi oleh anggota DPRD Solo.
Ayam Goreng Widuran sudah boleh buka lagi. Namun, rupanya perkara masih berlanjut dengan munculnya laporan ke polisi oleh anggota DPRD Solo.
Polemik Ayam Goreng Widuran Solo nonhalal menemui titik terang. Wali Kota Solo menyatakan rumah makan ini sudah boleh kembali beroperasi dengan syarat begini.
Anggota DPRD Solo mengaku di-prank warung Ayam Goreng Widuran yang viral karena nonhalal. Dia akan melaporkannya ke polisi.
Pemkot Solo melakukan uji lab Ayam Goreng Widuran setelah viral nonhalal. Hasilnya layak makan, namun kehalalan bukan kewenangan mereka.
Baru terungkap Ayam Goreng Widuran di Solo ternyata menawarkan menu nonhalal, padahal rumah makan ini sudah berdiri sejak 1973. Netizen pun ramai menyoroti.
Kasus Ayam Goreng Widuran Solo nonhalal mendapat sorotan dari Muhammadiyah dan PBNU. Kedua perwakilan organisasi Islam ini mendesak agar dilakukan proses hukum.
Kisah Ayam Goreng Widuran membuat minyak babi dan gorengan ikut jadi sorotan. Benarkah menggoreng pakai minyak babi menghasilkan makanan lebih garing dan gurih?
Sate jamu merupakan kuliner nonhalal di Solo. Ada juga berita hukum muslim yang tak sengaja makan ayam goreng nonhalal hingga hukum pegang daging babi.
Wali Kota Solo menyidak sekaligus mengumumkan penutupan sementara rumah makan Ayam Goreng Widuran. Saat bertemu pegawai di sana, ia berusaha menenangkan mereka.
Belakangan ramai kabar Ayam Goreng Widuran di Solo nonhalal. Banyak muslim pernah memakannya. Lantas, bagaimana pandangan Islam jika tak sengaja makan nonhalal?