
Sukses dengan COVID-19, Pelopor Vaksin AstraZeneca Ingin Buat 13 Vaksin Ini
Setelah sukses memelopori vaksin COVID-19 AstraZeneca, Profesor Sarah Gilbert dari University of Oxford ingin menciptakan 13 vaksin untuk penyakit lainnya.
Setelah sukses memelopori vaksin COVID-19 AstraZeneca, Profesor Sarah Gilbert dari University of Oxford ingin menciptakan 13 vaksin untuk penyakit lainnya.
Vaksin COVID-19 buatan Rusia, Sputnik V, disebut dibuat dari cetak biru vaksin AstraZeneca yang dicuri. Benarkah hal tersebut? Ini klarifikasinya.
Sukses dengan vaksin COVID-19, AstraZeneca juga mengembangkan terapi antibodi. 'Obat COVID-19' yang mengkombinasikan dua antibodi ini dinamakan AZD7442.
Pengiriman ini merupakan yang kedua kalinya, sehingga secara total Indonesia telah menerima dukungan vaksin dari Pemerintah Inggris sejumlah 865.440 dosis.
Chili umumkan hasil studi booster Covid-19 menggunakan vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca. Suntikan booster ini sudah diberikan kepada 3,6 juta warganya.
Studi terbaru di Amerika Serikat menunjukkan vaksin AstraZeneca 74 persen efektif dalam mencegah penyakit simptomatik dan tidak ada kasus pembekuan darah.
Perbedaan vaksin Sinovac dan AstraZeneca jadi informasi yang perlu diketahui bagi masyarakat yang hendak mendaftarkan vaksin. Berikut ulasan lengkapnya.
Vaksin Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Sinovac beredar di Indonesia, Malaysia, Thailand, hingga Brazil. Mana yang paling efektif? Ini hasil penelitiannya.
Sebuah studi di Malaysia mengungkap efikasi antara vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca. Hasilnya, vaksin Sinovac lebih efektif dalam mencegah gejala berat.
Inilah orang di balik vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna. Salah satunya dari Indonesia.