
Komdigi Ungkap Progres Pengecekan Worldcoin yang Scan Retina
Kementerian Komunikasi dan Digital masih menganalisis platform Worldcoin di Indonesia.
Kementerian Komunikasi dan Digital masih menganalisis platform Worldcoin di Indonesia.
Dukungan politikus membuat Tools for Humanity bisa beroperasi di Indonesia meski terkendala izin. Dukungan diduga datang dari Gibran Rakabuming hingga Gus Imin.
Memindai retina dan data biometrik lainnya menjadi angin segar bagi mereka yang mencari pundi-pundi rupiah. Imbalan Rp 200-300 ribu menggiurkan meski berisiko.
Kementerian Komdigi akan menentukan nasib aplikasi World di Indonesia setelah penyalahgunaan izin dan perekaman iris lebih dari 500 ribu pengguna
Perusahaan pengembang teknologi Worldcoin, Tools For Humanity (TFH), telah mengumpulkan 500.000 data retina mata pengguna Indonesia.
Program pemindaian iris mata oleh Worldcoin menarik perhatian warga Sukabumi dengan imbalan uang digital. Namun, muncul kekhawatiran soal keamanan data pribadi.
Heboh di Indonesia soal Worldcoin dan World ID. Namun sayangnya platform itu kini telah dibekukan Komdigi. Lantas apa itu Worldcoin?
Komdigi akan memanggil pihak Worldcoin terkait viralnya masyarakat yang menerima uang untuk merekam retina mata. Pemanggilan akan dilakukan pekan depan.
Aplikasi World saat ini dibekukan Komdigi karena faktor keamanan data pengguna. Nasib World bisa jadi lebih parah, yakni ditutup layanannya di Indonesia.
Menkomdigi Meutya Hafid akan memanggil pembuat aplikasi World yang bikin heboh karena melakukan scan iris mata yang merupakan data biometrik krusial.