Melihat Keindahan Kuil Shri Mariamman, Jejak Masuknya Umat Hindu di Medan

Melihat Keindahan Kuil Shri Mariamman, Jejak Masuknya Umat Hindu di Medan

Farid Achyadi Siregar - detikSumut
Rabu, 04 Okt 2023 20:00 WIB
Gerbang kuil Shri Mariamman di Medan. (Farid Achyadi Siregar/detikSumut)
Foto: Gerbang kuil Shri Mariamman di Medan. (Farid Achyadi Siregar/detikSumut)
Medan -

Kuil Shri Mariamman merupakan salah satu kuil tertua di Kota Medan. Kuil ini sudah berdiri sejak tahun 1884 dan menjadi saksi masuknya umat Hindu atau orang India di kota Medan.

Jika dihitung sejak awal dibangunnya Kuil ini, berarti Kuil Shri Mariamman yang berada di Jalan KH Zainul Arifin ini sudah berusia 139 tahun. Pada Kuil ini terdapat beberapa patung dewa yang bisa disembah.

Hal itu dijelaskan oleh Darma, seorang yang bertugas menjadi Pinandita di Kuil Shri Mariamman. Ia menjelaskan bahwa kuil ini tempat para dewa, umat Hindu di Kota Medan bisa menyembah seluruh dewa di dalam Kuil ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kuil ini hampir semua dewa ada di sini, sebab di sini pusatntya. Kalau yang di jalan Kejaksaan atau kebun bunga itu hanya satu dewa saja," kata Darma kepada detikSumut, Rabu (4/10/2023).

Makna dari penamaan Kuil Shri Mariamman yang artinya adalah ibu dari seluruh alam semesta. Kata Shri Mariamman, dijelaskan oleh Darma berasal dari nama pendamping dari Dewa Siwa.

ADVERTISEMENT

"Shri Mariamman itu kalau di dalam umat Hindu ya berarti ibu alam semesta. Ibu Shri Mariamman itu adalah pendamping dari Dewa Siwa. Ada tiga Siwa (pelebur) , Brahma (pencipta) dan Wisnu (pemelihara). Nah kalau untuk kuil ini untuk Hindu Tamil," ucapnya.

Saat mendatangi Kuil Shri Mariamman, kita akan melihat banyak sekali patung dewa dengan beragam relief-relief. Seperti tepat di depan pintu masuk ke dalam kuil ini, kita akan langsung melihat dua patung yang berdiri di kanan dan kiri pintu.

Patung tersebut bernama Tuara Sakti yang dipercaya sebagai penjaga pintu dari Kuil Shri Mariamman. Kedua patung tersebut, pertama bermakna mengizinkan siapa pun untuk masuk ke dalam kuil dan kedua memperingatkan kepada aura negatif dilarang untuk masuk.

Setelah berada di dalam Kuil, kita akan melihat di sisi kanan dan kiri kuil tersebut berjejer patung dewa dengan beragam nama. Ukiran langit-langit yang beragam gambar dan corak menambah semakin indahnya Kuil Shri Mariamman. Setiap patung dewa yang ada di dalam Kuil Shri Mariamman ini mempunyai cerita tersendiri.

Ketika berada di dalam kuil, terlihat silih berganti umat Hindu masuk untuk beribadah di dalamnya. Mereka langsung menuju ke tempat sembahyang untuk menyembah dewa yang ada di dalam Kuil Shri Mariamman. Ada yang membawa keluarga dan ada juga yang hanya seorang diri.

Terlihat juga beberapa turis asing yang masuk hanya untuk sekedar melihat-lihat dan berfoto untuk mengabdikan keindahan Kuil Shri Mariamman dari dalam.

Kata Darma, tidak hanya umat Hindu yang berdomisili di Kota Medan saja yang datang ke Kuil Shri Mariamman untuk beribadah. Namun dari segala daerah juga datang untuk beribadah di kuil ini.

Gerbang kuil Shri Mariamman di Medan. (Farid Achyadi Siregar/detikSumut)Gerbang kuil Shri Mariamman di Medan. (Farid Achyadi Siregar/detikSumut)

Sejak dahulu, lanjut Darma, kuil ini sudah digunakan oleh umat Hindu di kota Medan untuk beribadah. Saat itu para pekerja perkebunan yang dikirim dari India untuk bekerja di perkebunan milik Belanda beribadah di Kuil Shri Mariamman.

"Dari awal umat Hindu itu ada di Medan mereka itukan kerja di perkebunan. Mereka itu didatangkan untuk sebagai pekerja kebun pembuka lahan. Dari itu, karena semakin banyak dihadiahkan lah ini untuk sebagai tempat rumah ibadah. Jadi ini tempat ibadah umat Hindu memang dari dulu," ujar Darma.

Kuil Shri Mariamman dahulunya tidaklah seperti sekarang yang saat ini kita lihat. Sejak dibangun pada tahun 1884 dahulunya kuil ini hanya menggunakan papan. Lalu kemudian dilakukan renovasi hingga menjadi seperti ini.

"Bangunan ini bangunan kedua ya, karena sudah direnovasi pada tahun 1991. Dahulu itu bangunan nya seperti papan. Kalau dibangun pertama kali itu di tahun sekitar 1881 hingga 1884 udah ada bangunan ini," sambungnya.

Sementara itu, sejarawan muda Kota Medan M Azis Rizky Lubis menjelaskan selain dari Kuil Shri Mariamman ada satu kuil lagi yang juga merupakan kuil tertua di kota Medan.

"Kuil Shri Mariamman, ada kuil satu lagi yang tertua di kota Medan di dekat jalan Kebun Bunga Medan. Itu juga kuil tua, itu mereka sederetan dibangun, ada masjid Ghaudiyah juga namanya. Itulah jejak mereka di kota Medan," ucap Azis.

Saat masa kependudukan Belanda kala itu umat Hindu yang didatangkan sebagai pekerja perkebunan bermukim di beberapa wilayah Kota Medan salah satunya di wilayah Kampung Madras atau sekitaran jalan KH. Zainul Arifin, Kota Medan.

Lebih lanjut Azis menjelaskan, tidak hanya Kuil Shri Mariamman saja menjadi saksi masuknya umat Hindu di Kota Medan. Salah satunya sebuah Masjid bernama Ghaudiyah.

"Tidak hanya kuil itu ya, ada masjid Ghaudiyah juga namanya. Itupun jejak mereka di kota Medan. Cuman masjid Ghaudiyah untuk orang India yang beragama Islam. Di kampung madras itu banyak Tamil, kuil itu dan masjid itu dibangun mereka tidak berjauhan waktunya. Karena saat itu mereka berdomisili di situ kan. Tahun dibangun itu juga tidak berjauhan rata rata sekitar tahun 1800-an," ujarnya.

Gerbang kuil Shri Mariamman di Medan. (Farid Achyadi Siregar/detikSumut)Gerbang kuil Shri Mariamman di Medan. (Farid Achyadi Siregar/detikSumut)

Orang India yang didatangkan ke Indonesia untuk sebagai pekerja perkebunan di Kota Medan akhirnya mereka bermukim di beberapa wilayah. Kemudian, Kesultanan Deli menghibahkan tanah untuk dibangun kuil maupun masjid untuk beribadah mereka.

"Dulu Sultan Deli itu menghibahkan beberapa tanah untuk rumah ibadah mereka. Seperti masjid Ghaudiyah dan kuil di dekat jalan kebun bunga itu. Dan Kuil Shri Mariamman itu juga sepertinya dihibahkan. Karena dulu Sultan deli menganggap bahwasanya orang yang bermukim di wilayahnya sudah menjadi penduduk Sultan Deli walapun tidak Melayu," ujar Azis.

"Kemungkinan besarnya itu tanah itu sepertinya dihibahkan oleh Sultan Deli untuk dibangun kuil. Karena kita bisa lihat seperti masjid Ghaudiyah dan kuil di jalan kebun bunga itu dihibahkan," sambungnya.

Kini kuil Shri Mariamman menjadi cagar budaya di Kota Medan. Wisatawan lokal maupun asing tentunya tidak akan melewatkan kuil bersejarah ini saat berkunjung ke Kota Medan.

Untuk berkunjung ke Kuil Shri Mariamman, kita bisa berkunjung ke kuil tersebut setiap hari pada pukul 06:00-12:00 WIB kemudian buka kembali pada pukul 16:00-20:00 WIB. Pengunjung yang datang untuk melihat keindahan Kuil Shri Mariamman tidak perlu bayar.




(nkm/nkm)


Hide Ads