Masjid Agung Achmad Bakrie di Asahan, Taj Mahal 'Rasa' Melayu

Masjid Agung Achmad Bakrie di Asahan, Taj Mahal 'Rasa' Melayu

Perdana Ramadhan - detikSumut
Minggu, 09 Apr 2023 04:00 WIB
Bangunan Masjid Agung Achmad Bakrie Kisaran dengan arsitektur bangunan mirip Taj Mahal.
Foto: Bangunan Masjid Agung Achmad Bakrie Kisaran dengan arsitektur bangunan mirip Taj Mahal.
Asahan -

Masjid Agung Achmad Bakrie di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) sekilas mirip dengan bangunan yang masuk dalam keajaiban dunia Taj Mahal. Masjid ini bisa dibilang Taj Malah 'rasa' Melayu.

Masjid Agung Achmad Bakrie ini berlokasi strategis di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya di Jln Ahmad Yani, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan dan pertama kali digunakan sebagai tempat ibadah umat Islam pada tanggal 5 Agustus 2015.

"Pertama kali ditandai dengan salat Zuhur berjamaah tanggal 5 Agustus 2015 di mana ketika itu Kabupaten Asahan bertindak sebagai tuan rumah MTQ tingkat Provinsi Sumatera Utara, ketika masa pemerintahan Bupati Almarhum Taufan Gama Simatupang," kata Ketua Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Agung Kisaran, Zainal Aripin Sinaga kepada detikSumut baru-baru ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mula sejarah berdirinya Mesjid Agung H Achmad Bakrie Kisaran ini kata Zainal berawal dari gagasan dari ide Bupati Asahan terdahulu, almarhum Taufan Gama Simatupang pada tahun 2006 yang menginginkan hadirnya bangunan masjid yang megah di sisi selatan sementara di sisi utaranya terdapat hutan kotan dan alun alun di atas lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik PT Bakrie Sumatera Plantations (BSP).

Hingga pada tanggal 19 Mei 2011, dimulai peletakan batu pertama di atas lahan seluas 10 hektar untuk pembangunan masjid yang menelan biaya hingga Rp 68 Miliar lebih yang didanai dari APBD Kabupaten Asahan selama 4 tahun.

ADVERTISEMENT

"Pada saat dibangun pada tahun 2011, pembangunan masjid ini juga bersamaan dengan pembangunan kawasan di sekitarnya yaitu taman kota dan Alun-Alun. Selain itu ada juga Islamic Center berupa rumah tahfidz dan tempat manasik haji," terang Zainal Aripin lagi.

Hal itu, dimaksudkan Masjid Agung Achmad Bakrie ini tidak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah saja melainkan menjadi fasilitas serta sarana edukasi religius bagi masyarakat karena terdapat fasilitas miniatur Ka'bah, perpustakaan, rumah tahfidz hingga perkantoran organisasi Islam.

Keunikan pada masjid yang berkapasitas serta dapat menampung 6 ribu jamaah ini terletak pada arsitektur bangunan yang jarang ditemukan dengan masjid lainnya. Sekilas mirip dengan Taj Mahal dengan ciri khas cat warna kuning hijau bercorak Melayu pesisir Asahan.

Berdenah segi empat, dengan atap dua tingkat. Pada atap tingkat kedua dibangun sebuah kubah besar dihiasi cincin berwarna kuning emas. Di bagian penjuru masjid dibangun empat buah menara yang menjulang tinggi dihiasi dengan warna yang sama yaitu kuning keemasan.

Beberapa kubah kecil kemudian dibangun pada setiap beranda masjid dihiasi warna putih dan kuning keemasan juga. Hampir seluruh bangunan masjid ini didominasi oleh warna putih dan warna kuning keemasan, dimana filosofi yang tersirat adalah masjid sebagai tempat yang bersih namun juga lewat masjid masyarakat bisa memiliki penghidupan yang jaya / layak.

Masjid ini dibangun dengan 3 lantai, lantai 1 digunakan sebagai tempat wudhu dan kantor pengurus masjid, lantai 2 dan 3 digunakan sebagai ruang sholat utama, sedangkan jamaah wanita di siapkan tempat di belakang jemaah pria dengan sait kain warna hijau.

Meski mengadopsi gaya modern, namun bangunan masjid ini memiliki aksen Melayu yang kental pada pernak pernik dan ornamen yang ada di bagian luarnya. Saat melewati tangga, kesan rumah panggung dengan tangga yang luas dan terdapat banyak jendela ala rumah panggung Melayu yang berukuran besar juga membuat aksen Melayu masjid ini semakin terasa kental.

Bagian dalamnya sendiri sengaja dirancang dengan ornamen minimalis agar terkesan lega. Arsitektur Masjid ini sekilas tampak bergaya Taj Mahal dengan empat menara yang menjulang dengan di tengahnya, atau lebih tepat disebut dengan Taj Mahal 'rasa' Melayu.

Penampakan Mesjid ini bertambah cantik dengan adanya taman yang dilengkapi dengan air pancur di sisi barat dan utaranya.

Saat kini kehadiran Mesjid Agung H Achmad Bakrie menjadi kebanggaan masyarakat Kota Kisaran yang harus dijaga sampai kapanpun serta sebagai simbol religiusitas masyarakatnya. Masjid ini menjelma menjadi ikon religiusitas di tengah masyarakat Kabupaten Asahan.




(afb/afb)


Hide Ads