Pulau Breueh, di Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar memiliki sejumlah pantai tempat penyu bertelur. Masyarakat di sana mengelola kawasan itu menjadi lokasi penangkaran sekaligus destinasi wisata.
Pegiat Wisata Pulau Breueh Fauzi, mengatakan, tiga pantai yang kerap disinggahi penyu untuk bertelur yakni Pantai Lambaro atau dikenal dengan sebutan camp penyi, Pasi Weung serta Pantai Balue. Penyu yang naik ke daratan di sana rata-rata jenis penyu belimbing.
"Di Pasi Weung lebih lengkap penyu. Di sana ada penyu hijau atau jenis penyu paling langka," kata Fauzi kepada detikSumut, Minggu (19/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus di Pasi Weung saat ini sudah dibangun Taman Ekowisata. Masyarakat dari 12 desa di Pulau Breueh patungan dana desa membuat BUMG Bersama untuk membangun destinasi wisata tersebut.
Traveler yang datang ke sana diperbolehkan melihat penyu naik ke daratan. Menurut Fauzi penyu biasa singgah untuk bertelur mulai Agustus hingga Desember.
Meski diizinkan melihat penyu bertelur pada malam hari, namun warga termasuk traveler dilarang mengambil telurnya. Larangan di Pasi Weung berlaku mulai tahun ini.
"Kalau di Pantai Balue belum ada larangan total tapi ada aturan agar telur penyu disisihkan. Misalnya ada 100 telur penyu, itu 10 telur harus disisihkan untuk penangkaran," jelas Fauzi.
Lokasi penangkaran dibuat di camp penyi serta Pasi Weung. Penyu yang sudah menetas kemudian dilepas kembali di pantai di sana.
Traveler yang ingin melihat penyu dapat berkunjung ke Pulo Breueh pada Agustus hingga Desember. Bila beruntung, traveler juga dapat mengikuti proses pelepasan penyu bareng anak-anak serta warga di Pulau Breueh.
(agse/dpw)