Festival Tabut di Bengkulu Akan Masuk Kalender Wisata Internasional

Bengkulu

Festival Tabut di Bengkulu Akan Masuk Kalender Wisata Internasional

Hery Supandi - detikSumut
Rabu, 03 Agu 2022 09:27 WIB
Ritual mengambik tanah (ambil tanah), salah satu ritual dalam rangkaian tradisi Tabot dalam menyambut dan merayakan tahun baru Islam di Bengkulu.
Salah satu ritual dalam tradisi Tabot atau Festival Tabut. (Foto: Hery Supandi/detikSumut)
Bengkulu -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan menjadikan Festival Tabut di Bengkulu menjadi agenda pariwisata internasional. Agenda tahunan dalam perayaan Tahun Baru Islam itu diyakini mampu mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke Benglulu.

"Fetival Tabut bisa masuk pada agenda festival internasional. Bila ini bisa terwujud maka Indonesia memiliki festival yang mampu dikenal dunia," kata Sandiaga yang membuka festival itu, Selasa (2/8/2022) malam.

Festival ini sendiri dilakukan selama 10 hari, mulai dari 1 Muharram sampai 10 Muharram, setiap tahun. Berbagai macam acara digelar dalam festival ini, terutama ritual-ritual untuk mengenang meninggalnya cucu Nabi Muhammad SAW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi Tabut atau Tabot ini diawali dengan prosesi pengambilan tanah (mengambik tanah) dari tempat yang dikeramatkan. Prosesi ini sudah dilakukan pada 1 Muharram lalu.

" Ini merupakan festival yang unik dan bisa mendatangkan banyak wisatawan," kata Sandi.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, selain tradisi atau ritual yang terus dilakukan selama sepuluh hari, festival ini juga digandeng dengan pentas seni, hiburan dan bazar yang memang sangat menarik bagi wisatawan. Makanya, Sandi ingin agar festival ini bisa masuk ke kalender wisata internasional.

"Festival Tabut yang didahului dengan prosesi pengambilan tanah sebagai tanda kalau manusia berasal dan akan kembali ke tanah. Ini memiliki nilai dan falsafah yang tinggi dan sangat menarik bagi wisatawan asing," jelas Sandiaga.

Diketahui Festival Tabut ini akan digelar selama 10 hari yang ditutup dengan arakan tabut menuju padang Karbela (kalau di Irak), sedangkan di Bengkulu menuju pemakaman keluarga tabut di Karbela yang dinamakan tabut tebuang atau terbuang.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads