Cerita Boido, Petinju Nasional yang Kerap Dipalak saat Jualan Nanas

Cerita Boido, Petinju Nasional yang Kerap Dipalak saat Jualan Nanas

Perdana Ramadhan - detikSumut
Jumat, 09 Des 2022 19:00 WIB
Petinju nasional asal Tanjunbalai, Biodo Simanjuntak. (Foto: Istimewa)
Petinju nasional asal Tanjunbalai, Biodo Simanjuntak. (Foto: Istimewa)
Tanjungbalai -

Cerita unik dialami oleh petinju nasional asal Tanjungbalai, Sumatera Utara, bernama Joseph Boido Simanjuntak. Walau sudah ratusan kali naik ring tinju, pria yang kesehariannya ini berjualan nanas kerap dipalak oleh preman.

Boido telah naik ring tinju ke berbagai negara. Dia sudah melalui 449 ronde sepanjang karirnya. Bulan Oktober 2022 lalu, dia baru saja menumbangkan petinju Pakistan dan kalah TKO dari petinju Laos saat bermain di kelas Bantam 61 Kg dalam kejuaraan Asian Boxing Federation yang digelar di Laos.

Ditemui detikSumut baru baru ini, di sela aktivitas berjualan nanasnya di Jalan Sudirman Kota Tanjungbalai, Boido tampak sedang sibuk meladeni pembeli. Gayanya tentu saja dengan sandal jepit, celana pendek dan baju kaos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begini lah bang hari-hari untuk hidup," katanya tertawa setelah disapa.

ADVERTISEMENT

Boido saat berjualan nenas (Perdana/detikSumut)Boido saat berjualan nenas (Perdana/detikSumut)

Boido sudah berjualan nanas sejak 2019. Ia pun mengenang sebulan sebelum berangkat ke Laos. Saat itu dia masih berjualan nanas dan dipalak oleh preman pasar tempat biasa dia berjualan.

"Pagi aku kasi Rp 5 ribu, siang datang lagi orang yang beda ku kasi Rp 5 ribu lagi. Sorenya datang lagi kawannya. Di situ aku mulai emosi tapi dia gayanya udah ngajak ribut. Dari situ aku udah dalam hati kalau ku jap sekali telentang kawan ini. Tapi nggak jadi, ku kasih ada dia Rp 5 ribu lagi," kata Boido tertawa.

Dari pengalaman itu, Boido tahu betul tak ingin menunjukkan kemampuannya lawan yang tak sempadan dengannya. Ia paham betul filosofi padi berisi dan tetap menjunjung jiwa sportifitas atlet.

"Ada kawan ku yang polisi bilang. Kalau ada yang kek gitu minta tolong lah aku lae jangan kau pukul. Bagus kau bilang aja sama aku nanti ku amankan orangnya. Tapi jangan kau pukul ya, selesai kau nanti," kata Boido tertawa menirukan perkataan temannya yang seorang polisi itu.

"Selepas kejadian itu, nggak datang datang lagi orang itu minta duit sama ku. Tapi kalau (pedagang) yang lain dimintanya," katanya tertawa.

Boido sebenarnya sudah memulai sebagai petinju amatir di tahun 2002 lalu dengan merantau ke Jakarta. Hingga 2018, dia sempat melatih klub tinju di sana.

"Karena keluarga di Tanjungbalai semua, aku pun balik ke kampung lah. Kalau aktivitas ya ini jual nanas. Kalau ada tawaran main lagi sama promotor cari modalnya dari sini lah biar ada juga yang ditinggalkan ke rumah selama bertanding," kata ayah dua anak ini.

Boido Bagi Waktu Antara Latihan dan Berjualan. Baca Halaman Berikutnya..

Keluarga menjadi alasan Boido untuk pulang kampung dan berjualan nanas di Tanjungbalai. Pun begitu, dia tetap tidak melupakan kondisi fisiknya dengan pandai membagi waktu di sela berjualan. Jika sore hari ia rutin berlatih menjaga kondisi tubuhnya agar tetap panas.

"Harus pandai lah bagi waktu. Pagi sampai sore aku jualan. Sore ke malam latihan sendiri," kata dia.

Awal tahun 2023 Boido sudah dipanggil beberapa promotor untuk bertarung di kejuaraan nasional. Sebagian modal biaya perjalanan itu diakuinya didapat dari berjualan nanas.

"Jualan aku memang hobi. Bulan Februari ada main di Padang. Kalau persiapannya itu kan nanti satu bulan jadi dikumpul memang untuk ditinggal di rumah dari jualan ini," kata dia.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Rekaman CCTV Minibus Tabrak Truk Tangki di Kisaran Karena Menyalip"
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/astj)


Hide Ads