Empat mahasiswa Universitas Sumatera Selatan sukses membuat produk terasi yang dapat langsung dimakan tanpa dimasak. Terasi itu bernama Terapi (Terasi Instan Tinggi Protein).
Keempat mahasiswa sukses mendapatkan pengakuan serta juara terbaik dalam ajang Enterpreneurship Award ke XI yang digelar Universitas Lancang Kuning. Ajang Award itu sendiri merupakan agenda tahunan dan diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X.
Kembali ke terasi, keempat mahasiswa itu adalah Meilusi, Maya Resta Kanya, Prastio Wibowo dan Agustian Yoga. Keempatnya hadir dengan produk UMKM andalan yang disebut 'produk ramah lingkungan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terapi ini adalah pengembangan usaha dari terasi powder telah dijalani. Bahkan selama ini fokus ke produk yang ramah lingkungan," terang Ketua Terapi, Meilusi ditemui di lokasi acara SKA CoEx, Senin 4/11/2022).
Mahasiswi semester 7 tersebut mencatat produknya dibuat dalam bentuk serbuk. Selanjutnya dikemas edible film dan bisa langsung dicampurkan ke masakan bagi pecinta terasi.
"Langsung dimakan tanpa dimasak juga bisa. Jadi istilahnya ambil nasi, sayur, lalu dimasukkan produk terasi kami ini sudah bisa langsung dimakan. Beda sama terasi lain yang harus dimasak dahulu," katanya.
Sedangkan teknologi packaging yang digunakan sebagai kemasan skunder bersifat ramah lingkungan. Kemasan sengaja dirancang dan menggunakan kemasan yang mudah terurai agar bisa memperpanjang umur simpan dan juga mempertahankan kondisi Terapi.
"Kenapa bisa langsung konsumsi, karena kita telah lalukan uji lab dan menggunakan udang segar. Selain itu tidak menggunakan bahan pengawet, pewarna dan bahan kimia lain sehingga bisa dikonsumsi semua kalangan," kata Lusi.
Produk sendiri, kata Lusi, awalnya dibuat karena melimpahnya produksi udang di daerah Sumatera Selatan. Maka sebagai mahasiswa Perikanan, mereka dituntut agar bisa memproduksi bahan olahan dan siap konsumsi.
Sementara Rektor Universitas Lancang Kuning, Junaidi mengatakan pada EA VI ada seribu karya masuk ke panitia untuk dinilai. Seluruhnya datang dari hampir 100 perguruan tinggi swasta di tanah air.
"Kita ingin lahir pengusaha-pengusaha muda melalui Entrepreneurship Award. Sebab banyak karya-karya terbaik yang masuk, termasuk karya mahasiswa dari berbagai provinsi di Indonesia," terang Junaidi.
Junaidi mengatakan keempat perwakilan dari Bumi Sriwijaya itu mendapat juara di kategori bisnis berjalan. Bahkan usahanya sudah berjalan sejak 2020 lalu.
"Adik-adik mahasiswa ini mendapat juara kategori Bisnis Berjalan dengan karya Terasi Instan Tinggi Protein dengan teknologi smart Edie packaging. Mudah-mudahan usaha ini terus berkembang dan mampu menciptakan lapangan kerja baru," katanya.
(ras/afb)