Ade Armando Diserang karena Sebut Aremania Sok Jago di Tragedi Kanjuruhan

Nasional

Ade Armando Diserang karena Sebut Aremania Sok Jago di Tragedi Kanjuruhan

Tim detikInet - detikSumut
Selasa, 04 Okt 2022 17:18 WIB
Disebut Kebal Hukum, Ade Armando Laporkan Balik Fahira Idris
Ade Armando (Samsuduha/detikcom)
Jakarta -

Dosen Universitas Indonesia (UI) yang juga penggiat sosial Ade Armando diserang netizen gara-gara mengeluarkan statement kontroversial terkait tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. Dia mengatakan tragedi Kanjuruhan itu disebabkan dari sikap suporter Arema sendiri yang sok jagoan.

"Sekali lagi, marilah kita bersikap objektif, yang jadi masalah adalah suporter Arema yang sok jagoan melanggar semua peraturan dalam stadion," kata Ade Armando dalam potongan video yang beredar di lini masa media sosial, dikutip dari detikInet, Selasa (4/10/2022).

Dia bahkan menyebut Aremania bergaya preman dan patentengan masuk ke lapangan. Potongan video yang awalnya tayang di channel CokroTV itu langsung viral di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan gaya preman masuk ke lapangan, patentengan. Dalam pandangan saya, polisi sudah melaksanakan kewajibannya," kata Ade.

Tak terima dengan perkataan Ade Armando, netizen atau warganet langsung menyerangnya. Banyak yang tak suka dengan pernyataan Ade Armando itu.

ADVERTISEMENT

"Ada ya mahasiswa yang masih mau diajar sama Ade Armando? Dia udah menghabiskan sisa-sisa kredibilitas dia," protes netizen yang suka membahas bola dan punya belasan ribu follower, @apathoni, di linimasa.

"Ade Armando sudah menutup Malang sebagai destinasi wisata dia. Hebat juga sih kalau nanti masih berani nongol ke kota itu doi," kritik @notaslimboy, akun populer di Twitter dengan puluhan ribu follower.

"Kenapa si Ade Armando ini bilang tidak ada tembakan? Padahal nyata disaksikan puluhan ribu suporter tembakan gas air mata yang membuat mereka takut dan berlarian sehingga berjatuhan ratusan korban?" sergah yang lain di Twitter.

"Gmn orang gak membencimu ade armando. Blm selesai duka orang tua yg kehilangan anaknya krn tragedy kanjuruhan kau sdh hina2 yg wafat. Siapa yg gak geram lht ucapanmu ini," murka warganet yang lain.

Tragedi Kanjuruhan memang meninggalkan luka mendalam dalam dunia sepakbola tanah air. Sebanyak 125 korban tewas dalam insiden usai laga derbi Jatim itu. Di antara 125 korban yang meninggal dunia, 32 di antaranya adalah anak-anak, termasuk balita berusia 3 tahun.

Insiden itu terjadi akibat desak-desakan di stadion, petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk mengurai kerumunan penonton yang merangsek masuk ke lapangan. Nahasnya, gas air mata juga meluncur ke arah tribun penonton yang membuat situasi menjadi tak terkendali.




(dpw/dpw)


Hide Ads