127 Orang Tewas di Kanjuruhan, Karo United Sampaikan Belasungkawa

127 Orang Tewas di Kanjuruhan, Karo United Sampaikan Belasungkawa

Nizar Aldi - detikSumut
Minggu, 02 Okt 2022 08:53 WIB
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO
Medan -

Laga yang mempertemukan Arema Malang vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) malam berujung ricuh. Akibatnya, 127 orang meninggal dunia.

Ucapan belasungkawa atas tragedi itu datang dari berbagai elemen di Indonesia, salah satunya klub Liga 2 asal Sumatera Utara, Karo United. Melalui manajernya, Yosephine Sembiring mengucapkan belasungkawa mewakili Laskar Simbisa.

"Saya dan segenap Tim Karo United turut berbela sungkawa atas tragedi Kanjuruhan yang menelan korban," kata Yosephine Sembiring kepada detikSumut, Minggu (2/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tragedi Kanjuruhan tersebut kata Yosephine akan menjadi catatan dalam sejarah sepak bola Indonesia. Tragedi tersebut bukan hanya menjadi duka Indonesia, namun duka sepak bola dunia.

"Dunia sepak bola Indonesia pasti sangat berduka, dan menyayangkan kejadian ini. Ini menjadi catatan sejarah sepak bola Indonesia. Jika benar begitu banyaknya korban tewas pada pertandingan Arema Malang vs Persebaya, duka ini bukan cuma duka Indonesia namun juga dunia," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dengan peristiwa ini, Yosephine menyebutkan bahwa sepak bola bukan hanya urusan olahraga. Namun, sangat kompleks dan erat kaitannya dengan aspek kehidupan manusia.

"Urusan sepak bola di tanah air ini ternyata benar adanya bukan semata tentang urusan olahraga, namun kompleksitas segala aspek kehidupan manusia," sebutnya.

"Sejatinya tujuan olahraga adalah untuk membangun kemanusiaan bahkan peradaban," imbuhnya.

Dengan adanya tragedi ini, Indonesia memiliki pekerjaan penting dalam membenahi industri sepak bola Indonesia. Dia menegaskan nyawa satu manusia sejatinya lebih penting daripada sepak bola.

"Tetapi kejadian ini menunjukkan sebegitu pentingnya pembenahan dalam industri sepak bola Indonesia. Sepak bola tidak lebih penting dari kehilangan 1 nyawa manusia," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya. Akibat kerusuhan ini, 127 orang dilaporkan meninggal dunia.

"Telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta dilansir dari detikJatim, Minggu (2/10/2022).




(afb/afb)


Hide Ads